TEGAL, smpantura – Puluhan peserta mengikuti sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang digelar Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tegal di Hotel Plaza by Horison, Senin (15/5).
Kegiatan yang diikuti perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Karang Taruna, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Mahasiswa, mengusung tema ‘mengawal hak pilih dan awasi bakal calon legislatif DPRD kota’.
Ketua Bawaslu Kota Tegal, Akbar Kusharyanto mengatakan, sosialisasi pengawasan merupakan kegiatan yang tidak berujung dan tidak mengenal periodesasi.
Menurut dia, siapapun dan di manapun tahapannya, pasti ada pengawasan partisipatif. Adapun tahapan yang sedang berlangsung saat ini adalah pemutakhiran data pemilih.
Akbar mengimbau kepada masyarakat, apabila belum masuk sebagai daftar pemilih, maka dapat melaporkan ke Bawaslu maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengingat proses tersebut berlangsung sampai tanggal pemungut suara.
“Tahapan yang kedua adalah pengajuan pencalonan anggota legislatif DPRD Kota Tegal yang baru selesai kemarin malam. Proses ini berlangsung sejak 1-14 Mei 2023,” bebernya.
Ditambahkan, dari total 18 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024, hanya 17 parpol saja yang mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg). Sedangkan satu parpol yakni Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) tidak mendaftar.
“Kurang lebih ada 422 bacaleg yang sudah mendaftar ke KPU. Perlu ada effort khusus untuk mengawasi. Apakah 422 bacaleg ini berkompeten atau sesuai dengan yang dipersyaratkan KPU,” tukasnya.
Untuk itu, Akbar meminta partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama mengawasi setiap tahapan. Kendati tupoksi Bawaslu sebagai pengawas, namun sejatinya Pemilu adalah hajat bersama.