Berkah Ramadan, Petani Kolang Kaling Raup Keuntungan

BREBES, smpantura– Bulan Ramadan menjadi berkah bagi petani kolang kaling di Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, Brebes. Mereka meraup keuntungan karena pesanan buah kolang kaling meningkat.

Kolang-kaling merupakan buah khas dari pohon Aren. Pada bulan Ramadan ini, buah ini biasa dibuat manisan, kolak, hingga campuran es buah untuk hidangan berbuka puasa.

Salah seorang petani kolang kaling, Darti (60), mengatakan, pesanan kolang kaling sudah ramai sejak awal Ramadan. Para pembeli pada umumnya adalah pengepul.”Biasanya dari pengepul ini dijual kembali ke pedagang pedagang di pasar,” katanya.

Selama Ramadan ini, Darti mengaku bisa memproduksi kolang Kaling hingga 50 kilogram perhari. Satu kilogramnya saya jual Rp 10.000.”Alhamdulillah, lumayan (keuntungan) dari kolang kaling ini bisa untuk memenuhi kebutuhan lebaran,” kata dia.

BACA JUGA :  1.065 Aset BMD Brebes Tersertifikasi

Menurut Darti, selain rasanya yang khas, buah kolang-kaling juga dipercaya menyembuhkan sakit ngilu persendian.”Inilah mengapa banyak yang mencari buah kolang kaling,” ujarnya

Kepala Desa Terlaya, Ujang Muhaimin, mengatakan, pohon Aren banyak tumbuh di kawasan hutan, wilayah desanya. Selain di desanya, pohon Aren juga mudah ditemui di desa tetangga, Legok.”Biasanya para petani kolang kaling ini bekerja kelompok,” kata dia.

Sebab, menurut Ujang, proses pembuatan kolang-kaling tidak mudah. Petani harus memanjat pohon tinggi dengan peralatan sederhana. Setelah dipetik, kolang-kaling dipisahkan dengan tangkainya dan direbus selama dua jam.”Barulah dikupas dan diambil bijinya yang berwarna putih dan kenyal,” katanya.

Ujang bersyukur pohon Aren bisa memberi keuntungan dan berkah bagi warganya.”Terutama pada bulan Ramadan ya, karena permintaannya selalu meningkat,” ujarnya.(T06_Red)

Scroll to top
error: