TEGAL, smpantura – Kolaborasi dan aksi dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal, bersama Badan Pengurus Pusat Indonesian House Keepers Association (IHKA) dan Politeknik Trisila Dharma Tegal, dalam program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BiLiK) Perhotelan terus bergulir.
Melalui program CSR hasil tripple helix collabor-action, ketiganya sukses mencetak generasi muda yang bekerja di sektor perhotelan. Program BiLiK telah berjalan 4 angkatan sejak Juli 2021, dengan total 90 peserta.
Kepala Disnakerin Kota Tegal, R Heru Setyawan memaparkan, pelatihan gratis ini ditangani instruktur praktisi perhotelan anggota IHKA.
“Selepas pelatihan, peserta juga berhak menerima beasiswa kuliah gratis di Politeknik Trisila Dharma. Outcome program ini nyata membantu menurunkan angka pengangguran Kota Tegal dari 8,25 di tahun 2021 menjadi 6,68 di tahun 2022,” ungkap Heru saat membuka Uji Kompetensi Bidang Housekeeping, LSP Pariwisata Housekeeper peserta BiLik angkatan 3 di Riez Palace Hotel, Senin (21/11).
Sementara, Sekretaris Jendral BPP IHKA, Asmungi Al Manan mengatakan, uji kompetensi bidang housekeeping level 3 untuk posisi room attendant, menggunakan skema okupansi (jabatan-red).
Dengan uji kompetensi, peserta BiLik 3 diharapkan bisa mendapatkan sertifikat berlogo Garuda Pancasila dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Adapun ujian yang diikuti meliputi tes wawancara, pengumpulan berkas dan role play atau praktik making bed dan make up room di dalam kamar.
“Akan ada dua hasil, yakni kompeten (K) dan belum kompeten (BK). Bagi yang belum kompeten, peserta dapat mengambil skema level 2 yaitu public area atau mereka akan mengulangi uji di kesempatan yang lain,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Asmungi, BiLik Pelatihan Perhotelan disiapkan sebagai wadah bagi pencari kerja untuk terus belajar dan bermanfaat, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
Melalui program tersebut, peserta akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan, hingga nantinya mereka mendapatkan pekerjaan.
“Lulusan BiLiK banyak terserap di beberapa daerah, mulai dari Tegal, Semarang, Solo, Salatiga dan Yogyakarta. Keberadaan peserta BiLiK juga sangat dibutuhkan para pengusaha hotel. Itu dibuktikan, sebelum selesai pelatihan, mereka sudah mendapat tawaran bekerja,” tukasnya.
Hal senada disampaikan assesor LSP Pariwisata Housekeepers, Andre Surawijaya menyebut peserta BiLiK yang mendapat sertifikat kompetensi untuk dimanfaatkan dalam dunia kerja, tidak hanya Indonesia tapi di wilayah Asia Tenggara.
Sementara, Direktur Politeknik Trisila Dharma Tegal, Prayitno menambahkan, program BiLiK bertujuan untuk menyerap pengangguran, memperbaiki status sosial dan mendapatkan pendidikan vokasi.
“pendidikan vokasi dilaksanakan dengan 75 persen praktik dan 25 persen teori. Jadi selama mengikuti on the job training (OJT), peserta dapat menyesuaikan jadwal perkuliahan,” pungkasnya.
Salah satu peserta BiLik angkatan tiga, Dani Bagus Saputra (20) mengaku senang dapat mengikuti pelatihan yang diadakan tiga instansi atau lembaga di Kota Tegal tersebut. Sebab, selain tidak mengeluarkan uang serupiah pun, dirinya bisa mendapat berbagai manfaat.
“Mulai dari ilmu dan pengalaman, bisa saya dapatkan. Bahkan, saat ini saya sudah bekerja di Haris Hotel Sentraland Semarang, berkat mengikuti OJT dari program BiLiK,” tutupnya. (T03-Red)