Tegal  

BPJS Kesehatan Hadirkan Face Recognition pada Layanan Aman JKN

TEGAL, smpantura – BPJS Kesehatan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan seiring dengan era digital yang semakin didominasi dengan kecanggihan teknologi di berbagai sektor kehidupan.

Salah satu inovasi terbaru yang diluncurkan BPJS Kesehatan adalah penggunaan teknologi face recognition atau pengenalan wajah pada layanan Anjungan Mandiri JKN atau yang akrab disebut dengan AMAN JKN.

Hal ini dibuktikan salah seorang peserta JKN, Putri Sadwika (21) yang sedang berkunjung ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Jumat (29/11/2024).

Perempuan yang akrab disapa Putri ini mengatakan bahwa dirinya berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan Tegal untuk mengaktifkan kembali kepesertaannya yang merupakan tanggungan dari Pekerja Penerima Upah (PPU) namun masih berstatus mahasiswa.

Ia datang dengan membawa surat keterangan kuliah yang dibutuhkan untuk pengaktifan kepesertaannya.

“Waktu masuk antrean pertama tadi kaget ya karena ternyata sudah ada mesin mandiri untuk mengecek kepesertaan kita. Ternyata ada deteksi wajahnya juga, sehingga kepesertaan ini dapat dibuktikan kevalidannya. Namun karena proses pengaktifan ini membutuhkan approval dan petugas sehingga saya diberikan nomor antrean untuk frontliner oleh satpam,” ujarnya.

Teknologi face recognition memungkinkan sistem untuk memindai wajah peserta dan mencocokkannya dengan data yang ada dalam basis data BPJS Kesehatan.

Jika identitas peserta terverifikasi dengan benar, akses ke berbagai layanan kesehatan dapat diberikan tanpa perlu menunjukkan kartu fisik. Hal ini tentu saja mengurangi risiko kesalahan manusia, penipuan identitas, dan meningkatkan kecepatan pelayanan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Chohari mengatakan, salah satu terobosan utama dalam layanan Aman JKN adalah penerapan teknologi face recognition yang digunakan untuk memverifikasi identitas peserta.

Sebelumnya, verifikasi identitas peserta JKN sering dilakukan dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang terkadang memunculkan masalah teknis seperti kesalahan data atau kerusakan kartu.

Di samping keberadaan kartu fisik ini juga pernah memunculkan masalah dengan adanya pemalsuan kartu. Dengan adanya face recognition, proses verifikasi menjadi lebih cepat, akurat dan lebih aman.

“Layanan Aman JKN merupakan fasilitas yang dikembangkan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta JKN. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pengurusan administrasi JKN yang lebih efektif dan efisien, terutama dalam hal verifikasi data peserta yang selama ini dilakukan dengan cara mengantre terlebih dahulu. Dengan layanan Aman JKN, peserta tidak perlu menghabiskan waktu terlalu lama dalam proses administrasi apabila ternyata layanan yang dibutuhkan sudah terpenuhi oleh fasilitas AMAN JKN,” jelas Chohari.

BACA JUGA :  DPUPR Kerahkan Truk Penyedot Atasi Banjir di Kecamatan Margadana

Menurutnya, keamanan dan privasi data peserta adalah prioritas utama dalam implementasi teknologi face recognition ini. BPJS Kesehatan menjamin bahwa sistem ini akan menggunakan standar keamanan yang tinggi, di mana data wajah peserta tidak akan disalahgunakan atau dibocorkan.

Data yang diambil melalui pemindaian wajah hanya akan digunakan untuk keperluan verifikasi identitas pada saat layanan kesehatan, dan tidak akan disimpan dalam jangka panjang.

Dengan adanya inovasi ini, Chohari berharap peserta JKN tidak perlu lagi khawatir tentang kehilangan kartu atau data yang hilang, karena teknologi ini memastikan bahwa identitas mereka terverifikasi secara langsung tanpa ketergantungan pada kartu fisik.

“Ini juga menjadi langkah besar dalam mendukung sistem pelayanan kesehatan yang lebih modern dan efisien,” katanya.

Adanya face recognition dalam layanan Aman JKN memberikan berbagai keuntungan bagi peserta, yakni akses yang lebih cepat dan akurat yang memungkinkan peserta untuk langsung mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama.

Selain itu, dengan teknologi ini, potensi penipuan identitas dapat diminimalkan, karena verifikasi wajah tidak bisa dipalsukan seperti kartu fisik atau dokumen lainnya.

Chohari menegaskan, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan Aman JKN dan memanfaatkan berbagai teknologi lainnya untuk memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan semakin efisien dan mudah diakses oleh seluruh peserta JKN.

Penggunaan teknologi face recognition dalam layanan Aman JKN oleh BPJS Kesehatan merupakan langkah besar menuju sistem pelayanan kesehatan yang lebih modern, aman, dan efisien.

Inovasi ini tidak hanya mempermudah peserta dalam mengakses layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan tingkat keamanan dan kecepatan verifikasi data peserta.

Dengan dukungan teknologi canggih ini, diharapkan BPJS Kesehatan dapat terus memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih terpercaya kepada seluruh masyarakat Indonesia. **

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: