Brebes  

Debit Waduk Malahayu Brebes Kritis, Suplai Air ke Pertanian Dihentikan

BREBES, smpantura – Dampak kemarau panjang, debit air di Waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, kini menyusut drastis. Data Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDATR) Kabupaten Brebes menyebutkan, saat ini debit air di Waduk Malahayu tinggal 2,1 juta. Hal itu menyebabkan suplai air ke lahan pertanian tidak bisa dilakukan.

Kepala DPSDATR Kabupaten Brebes, Abdul Majid mengatakan, daya tampung maksimal Waduk Malahayu mencapai 31 juta meter kubik. Namun untuk saat ini hanya tersisa 7 persen, atau sekitar 2,1 juta meter kubik. Kondisi itu membuat air tidak bisa disalurkan ke areal pertanian. “Dengan kondisi debit Waduk Malahayu saat ini, hanya sebatas tampungan air dan tidak bisa disalurkan. Ini dilakukan untuk menjaga kondisi bangunan waduk,” ungkapnya.

Menurur dia, pada bulan 9 sampai 10 memang daya tampung air berkurang, karena faktor kemarau. Meski demikian, penurunan debit saat ini terbilang wajar, karena di tahun-tahun sebelumnya kodisinya lebih parah. “Mudah-mudahan kondisinya akan semakin baik, karena hujan mulai terjadi,” ujarnya.

BACA JUGA :  Hari Bhakti Dokter Indonesia ke-115, IDI Brebes Selenggarakan Seminar dan Halal Bihalal

Lebih lanjut dia mengatakan, Waduk Malahayu mampu memberikan layanan pengairan untuk 12.000 hektare (ha). Dengan kondisi debit yang kritis, sebenarnya saat ini sudah tidak ada petani yang menanam padi. Hal itu sebagaimana pola tanam yang ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) bupati.

“Melihat kondisi waduk seperti ini, kami minta petani melakukan penghematan air. Petani juga diharapakan melaksanaka pola tanam yang telah disepakati, agar tidak menimbulkan risiko kerugian,” pungkasnya. (**)

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: