Disesatkan Lelembut Jalingkut Brebes

Lebe oman akhirnya menuruti perintah atasannya ini, untuk putar balik, ke jalan yang tadi. Sepeda motornya kembali dipacu menyusuri tambak dan sawah warga. Tak berselang lama, keduanya sampai di perempatan Jalingkut yang jalannya masih tanah. Ditempat itu, Lebe Oman menghentikan sepeda motor, karena merasa aneh dan kebingungan. Di sekelilingnya gelap, hanya dikejauhan terliat lampu lampu.

“Pak kok saya merasa aneh, dan bingung di sini. Kita kearah mana ni?,” Tanya Lebe Oman ke Penghulu.
“Ke sana (sambil menujuk arah), itu disana ada lampu-lampu yang terang, berarti itu kota,” jawab Penghulu.
“Apa iya pak? Apa bukan ke arah sana (sambil menunjuk arah), di sana juga ada lampu-lampu dan nyalanya lebih terang,” timpal Lebe Oman.

Di tempat ini, keduanya sempat berlibat persedebatan untuk menentukan arah. Bahkan, sekitar 5 menit mereka adu argumentasi. Namun mereka akhirnya sepakat untuk mengambil arah yang ditunjuk Lebe Oman. Sepeda motor honda beat pun kembali dipacu menyusuri jalan yang berlubang dan bergelombang. Lebe Oman tak merasa aneh, karena yakin jalan yanv dilalui kali ini benar. Begitu juga atasanya. Mereka terus melaju motornya, dengan kondisi kanan kiri jalan yang gelap.

BACA JUGA :  Misteri Lorong Jalan di KM 285 Tol Pejagan - Pemalang

Setelah sekian lama menyusuri jalan, keduanya terbelalak kaget, karena kembali sampai di pertigaan Dukuh Sigempol.
“Pak, kok sampainya disini lagi. Wah, ada yang ndsk beres ini pak,” kata Lebe Oman, yang mulai sadar kalau dirinya lagi disesatkan, sehingga berputar putar di jalan yang sama.
“Iya, be,” sahut Penghulu.
“Berhenti dulu be, kita atur nafas duluh. Ini sih sudah ndak beres,” sambung Penghulu.

error: