Ditbinmas Polda Jateng Penasaran, Ada Bhabinkamtibmas Ajak Warga, Jualan Sampah

  • Cek Langsung di RT 3 RW 1 Kejambon Kota Tegal  

TEGAL, smpantura – Tim Khusus Polda Jateng, dipimpin Kasi Latpuan Subdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Kompol Yohanes Triananto dibuat penasaran saat berkunjung ke Kota Tegal.

Itu lantaran ada personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kejambon, Polsek Tegal Timur, Polres Tegal Kota, Aipda Agus Bekti Satrio, mengajak warga jualan sampah.

Kali pertama mendengar penjelasan sosok bintara calon perwira itu, Kompoi Yohanes Triananto dan rekan-rekannya, dibuat tersenyum simpul. Lama-lama, kian membuat tim yang merupakan Tim Penilai Lomba Bhabinkamtibmas Inovatif Tingkat Polda Jateng itu dibuat penasaran, dan tak percaya begitu saja.

”Oke, apa yang Anda sampaikan kan baru teori. Baru sebatas di atas kertas, atau secara lisan. Saya ingin cek lapangan. Apakah benar-benar warganya, dengan sukarela mengumpulkan sampah nonorganik, dan menjualnya. Hasilnya untuk menopang berbagai kebutuhan warga dan membantu berbagai kegiatan sosial,” ucap Kompol Yohanes, usai bersama rekan-rekannya mendengarkan paparan yang disampaikan Aipda Agus Bekti Satrio, di Pendopo Kelurahan Kejambon, Rabu (10/5).

Tanpa banyak membuang waktu, Aipda Agus Bekti pun, langsung mempersilakan tim dari Polda Jateng itu berkunjung ke RT 3 RW 1 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

Di lokasi tersebut, tim penilai langsung disambut warga yang tengah antusias mengumpulkan berbagai jenis sampah nonorganik.

Tim penilai dari Polda Jateng yang awalnya penasaran, kini justru terlihat cukup puas. Setelah melihat langsung antusiasme warga di lapangan, mengumpulkan sampah nonorganik. Menurut dia, inovasi itu layak dijadikan contoh untuk diterapkan di wilayah lain.

Lurah Kejambon Agus Pramuardi mengatakan, inovasi yang dilakukan Bhabinkamtibmas di wilayah kerjanya, telah berdampak positif. Antara lain, cukup membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Warga juga kian disiplin dalam membuang sampah. Juga dapat memanfaatkan sampah nonorganik secara maksimal.

Tak hanya itu, gebrakan Bhabinkamtibmas Kejambon, juga dapat membantu meringankan kebutuhan warga. Karena, barang bekas atau sampah-sampah tersebut, kemudian dapat dijual, dan hasilnya dapat dirasakan untuk berbagai keperluan warga.

BACA JUGA :  Pelindo Tegal Salurkan CSR untuk Penanganan Stunting di Kelurahan Tegalsari

Dapat Dicontoh

Pihaknya juga memiliki harapan sama yang disampaikan Tim Penilai dari Polda Jateng. Yakni, terobosan pemanfaatan sampah nonorganik, dapat dicontoh dan diterapkan di wilayah RT maupun RW lainnya di Kelurahan Kejambon.

Bahkan mungkin dapat pula diterapkan di wilayah lain di Kota Tegal. Karena selain dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan, juga dapat memberi manfaat ekonomi bagi warga.

Sementara itu Aipda Agus Bekti Satrio menambahkan, upaya mengajak warga menjaga dan memelihara lingkungan agar tetap bersih, bebas dari sampah yang dibuang sembarangan, memang butuh waktu cukup panjang.

Dia mengungkapkan, menemukan ide, dan melakukan inovasi itu, sebenarnya saat kerap melihat tumpukan sampah barang bekas atau sampah nonorganik, seperti botol pelastik bekas, dan kardus, yang berkesan terbuang percuma. Akhirnya lewat berbagai pertemuan warga yang dihadiri, memanfaatkannya untuk menyampaikan program, Inovasi Sedekah Sampah Nonorganik.

Program tersebut, lanjut dia, intinya mengajak warga secara sukarela, mengumpulkan sampah atau barang bekas yang sudah tak terpakai lewat pengurus perkumpulan warga di tingkat RT.

Setelah sampah terkumpul cukup banyak, kemudian dijual di salah seorang pengepul. Kebetulan di lingkungan RT tersebut, ada warga yang membuka usaha menerima penjualan barang-barang bekas atau sampah nonorganik.

Pendapatan dari hasil penjualan sampah itu, lanjut dia, kemudian dikelola pengurus di tingkat RT. Antara lain, digunakan untuk membantu menambah dana sosial dari warga yang selama ini dikumpulkan lewat pengurus RT. Selanjutnya, dana itu digunakan pula untuk membantu menopang berbagai keperluan warga. Juga mendukung kegiatan sosial.

Mulai dari membantu biaya pengobatan warga yang sakit, hingga membantu menyubsidi pembayaran PBB. Warga pun menilai, selain ada nilai ekonomis yang dapat dipetik, kerelaan warga menyedekahkan barang-barang yang tak terpakai, dan sudah masuk sampah nonorganik, dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Terlihat pula lingkungan lebih bersih dan tertata rapi. (T02-Red)

Scroll to top
error: