TEGAL, smpantura – Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu, menyebabkan dua kelurahan di Kecamatan Margadana, Kota Tegal, tergenang banjir pada Kamis (5/1) kemarin.
Hingga Jumat (6/1) siang, ribuan rumah warga di Kelurahan Krandon dan Kaligangsa, masih dikepung banjir dengan ketinggian bervariasi.
Camat Margadana, Ary Budi Wibowo mengatakan, banjir mulai menggenangi jalan perkampungan dan permukiman warga pada Kamis (5/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Itu disebabkan meluapnya beberapa aliran sungai, akibat hujan deras di wilayah hulu Tegal.
Sebelumnya, banjir juga melanda sembilan RT di Rukun Warga (RW) 01 Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, akibat meluapnya aliran sungai Kali Kemiri, Kamis (5/1) dini hari. Puluhan warga terpaksa mengungsi ke balai kantor kecamatan setempat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Bencana banjir limpas akibat luapan aliran sungai sudah dua hari ini melanda wilayah Kecamatan Margadana. Ada tiga kelurahan yang terdampak. Mulai dari Kelurahan Sumurpanggang, Krandon dan Kaligangsa. Rata-rata, ketinggian mencapai 30-50 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa,” jelas Ary disela memberikan bantuan permakanan kepada warga, Jumat (6/1).
Menurutnya, banjir yang melanda wilayah Kelurahan Sumurpanggang, dapat ditangani dan kembali surut pada Kamis (5/1) siang.
Sekitar 38 warga yang mengungsi, kembali ke rumah masing-masing, setelah mendapatkan penanganan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal.
Adapun genangan banjir yang terjadi di Kelurahan Krandon dan Kaligangsa, terpantau mulai surut pada Jumat (6/1).
Berbagai bantuan untuk warga, telah disalurkan Pemkot Tegal dan sejumlah lembaga sosial, mulai dari permakanan hingga obat-obatan. Termasuk dengan mengerahkan dua truk penyedot air dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat.
“Dua unit truk penyedot air terus kami siagakan di titik-titik terparah. Kami berharap, masyarakat tetap waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga RW IV Kelurahan Krandon, Suheri menuturkan, banjir limpas merupakan bencana langganan yang sudah dirasakan warga sejak beberapa tahun lalu. Pihaknya berharap, pemerintah setempat dapat melakukan penanganan darurat.
Pasalnya, genangan banjir menyulitkan warga untuk beraktivitas. Bahkan, bencana tersebut kerap menimbulkan permasalahan baru seperti kerusakan jalan, fasilitas umum dan berbagai macam penyakit.
“Semoga ada penanganan pasti dari Pemkot Tegal, untuk mengatasi bencana ini. Jangan sampai berlarut-larut dan warga yang menjadi korban,” tutupnya. (T03-Red)