BUMIAYU, smpantura– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mendorong pelaksanaan konsep Merdeka Belajar yang dikembangkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Hal tersebut disampaikan dalam Workshop Pendidikan “Transformasi Digital di Era Merdeka Belajar”, di Hotel Anggraeni Bumiayu, Selasa (18/10).”Pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar di masa sekarang, saya kira tidak bisa tidak, harus dilakukan. Memang digital itu tidak bisa kembali lagi, meskipun tidak ada Covid-19, nantinya tidak ada pembelajaran jarak jauh lagi,” kata dia.
Workshop diikuti ratusan guru SD, SMP dan SMA di Brebes selatan. Menurut Fikri, bahwa merdeka belajar harus dilaksanakan supaya kegiatan belajar mengajar tidak stagnan atau berhenti tengah jalan.”Melalui workshop ini, paling tidak guru-guru dan penyelenggara pendidikan, supaya mempersiapkan pendidikan di era transformasi digital,” ujar politikus PKS tersebut.
Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek RI, Muhammad Hasbi, mengatakan, bahwa kurikulum Merdeka Belajar adalah kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemerdekaan di dalam berpikir bagi para guru, peserta didik yang kemudian tanpa dibebani oleh sistem rangking dan nilai.”Melalui program ini guru didorong untuk menjadi nyaman. Begitupula pula anak didik di dalam proses belajar mengajar, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja,” katanya.
Kepala Dindikpora Kabupaten Brebes, Caridah, mengatakan, salah satu kendala dalam penerapan merdeka belajar adalah masih adanya guru yang tidak menguasai teknologi informasi (IT).”Ini tugas kami untuk menyiapkan agar guru mampu menerapkan Kurikulum Merdeka ini,” katanya.
Terkait persoalan tersebut, Caridah menegaskan, Dindikpora akan melakukan pendampingan dan upaya-upaya peningkatan SDM para guru-guru dalam menguasai IT, karena saat ini semuanya sudah serba digital.”Ini sudah menjadi keharusan, semuanya plafonnya sudah serba digital,” pungkas Caridah.(T06-red)