SLAWI, smpantura – Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency) melalui Unit Museum Semedo menggelar Gigantopithecus Expo 2024, dimulai sejak 17 September sampai dengan 13 Oktober 2024. Dalam kegiatan itu, bakal banyak kejutan yang mampu membawa pengunjung ke lorong waktu ribuan hingga jutaan tahun lalu.
Gigantopithecus Expo 2024 merupakan program kolaborasi antara Unit Museum Semedo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT), dan Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT).
Berbagai rangkaian program dilaksanakan untuk memeriahkan Gigantopithecus Expo 2024, diantaranya Dialog Budaya ‘Gendu-Gendu Rasa Kethek Raksasa’, Napak Tilas, Kompetisi Karya Kreatif ‘Batire Opith’, Pagelaran Kolosal ‘Panditha Wanara Agung’ dan Pameran Temporer ‘Wanara Serba.
Asisten 1 Sekda Tegal, Suspriyanti, mengatakan bahwa Gigantopithecus Expo 2024 bertujuan untuk menyosialisasikan Gigantopithecus Blacki yang merupakan spesies kera raksasa yang pernah hidup di bumi. Gigantopithecus Blacki baru ditemukan di Semedo, Kabupaten Tegal pada tahun 2014 dan 2022, berupa rahang bawah dan gigi.
“Kita ingin menyosialisasikan Gigantopithecus Blacki ini kepada masyarakat, karena ini se-Asia Tenggara hanya ada di Kabupaten Tegal, sudah seharusnya ini menjadi kebanggaan kita,” kata Suspriyanti yang juga Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal sejak 1 Oktober 2024 itu.
Selain menyosialisasikan kepada masyarakat Kabupaten Tegal, kata dia, kegiatan ini juga untuk mengenalkan Gigantopithecus Blacki kepada masyarakat di luar daerah, nasional hingga internasional.
“Sehingga orang berduyun-duyun datang ke Museum Semedo untuk melihat Gigantopithecus Blacki ini, dimana Museum Semedo ini dalam satu bulan pengunjungnya tidak kurang dari 6000 orang,” ujarnya.
Pada rangkaian program mendatang, sambung dia, akan digelar Pameran Temporer ‘Wanara Serba’ pada tanggal 7-13 Oktober 2024 di Co-Working Space Taman Rakyat Slawi, Kabupaten Tegal.
“Pembukaan dimulai pada tanggal 7 Oktober 2024 pukul 08.00 WIB. Nanti, Gigantopithecus Blacki ini akan kami pamerkan di lantai bawah Co-Working Space Taman Rakyat Slawi,” jelasnya.
Kemudian, ada juga kegiatan dari Pekan Kebudayaan yang akan menampilkan Wayang Gagrak, Sampyong, Tarian Kuntulan dan masih banyak lagi. Pada tanggal 13 Oktober 2024, akan digelar Pagelaran Kolosal ‘Panditha Wanara Agung’.
“Kegiatan ini dibuka untuk umum dan gratis,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Museum Situs Semedo, Gatot, mengatakan bahwa Gigantopithecus itu hanya sebagian kecil sumber budaya Kabupaten Tegal, namun sudah berhasil mengispirasi banyak karya-karya kreatif.
“Hari ini terbukti bahwa warisan budaya itu menyatukan kita bersama, semua sumber daya kebudayaan. Tujuannya yakni untuk memajukan kebudayaan Kabupaten Tegal, termasuk sektor pariwisata, industri kreatif, ekonomi dan lain sebagainya,” kata Gatot.
Gatot menjelaskan, Gigantopithecus itu sendiri risetnya masih akan terus berjalan. Menurutnya, pada saat digelar Dialog Budaya yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu, pihaknya dijanjikan oleh peneliti BRIN akan merilis kejutan-kejutan baru di tahun depan.
Sementara terkait Pameran Temporer ‘Wanara Serba’, pihaknya menjanjikan akan membawa pengunjung yang hadir seakan-akan masuk ke lorong waktu ke ribuan hingga jutaan tahun yang lalu. “Jadi ini adalah pengalaman belajar yang tidak terasa belajar, tetapi mengedukasi dan menyenangkan,” ucapnya. (**)