“Beruntung, kala itu tidak ada korban jiwa karena di atas jembatan tidak ada pengendara maupun warga. Hanya saja, akses di desa tersebut terhambat. Warga terpaksa harus memutar arah dengan jarak yang cukup jauh,” terangnya.
Kepala Desa Kupu, Miftah mengaku sangat bersyukur Jembatan Kali Kemiri akan dibangun kembali. Dia mengisahkan, jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1980. Kala itu, dibangun menggunakan anggaran swadaya masyarakat.
“Jembatan baily memang sangat membantu sebagai akses warga. Namun demikian, pihaknya khawatir jika jembatan itu tidak tahan lama. Sebab, mobilitas jembatan sangat tinggi,” ujarnya.
Tidak sedikit kendaraan roda empat yang melintas di atas jembatan tersebut. Bahkan, mobil angkutan desa juga setiap hari melewati jembatan. Karenanya, dia berharap agar pembangunan jembatan secepatnya direalisasi sehingga warga tidak waswas.
“Terima kasih Pak Faiq selaku Ketua DPRD Kabupaten Tegal yang telah membantu menyalurkan aspirasi warga kami. Semoga tahun depan, jembatan itu benar-benar dibangun,” ucapnya. (T05-Red)