Lantaran waktu sudah menunjukan tengah malam, Jamal akhirnya pamit pulang, dan tinggal RIMAN seorang diri. Setelah sahabatnya pulang, RIMAN yang memang taat beribadah, langsung menunaikan salat malam. Usai itu, RIMAN berjaga-jaga sambil berzikir. Hingga pagi menyingsing, alhamdulilah tidak terjadi apa-apa.
Setelah itu, aktivitas RIMAN menjadi penjaga malam berjalan normal dan tidak mengalami gangguan. Namun di hari ketiga, saat RIMAN berada di ruang tengah kantot usai menunaikan solat, dibuat kaget, karena dari ruang sebelah timur muncul sekelebatan orang yang bersembunyi. Lantaran penasaran, RIMAN pun mengecek dan ternyata tidak ada apa-apa.
“Sosoknya tidak jelas, hanya bayangan gelap. Pas melihat sosok ini, saya langsung berucap agar tidak diganggu karena hanya numpang kerja,” tutur RIMAN.
Puncak teror di alami RIMAN terjadi pada hari keempatnya bekerja. Malam itu, sekitar pukul 20.00 WIB, RIMAN setelah salat isya dilanjutkan mengaji dan tawasulan. Tak berselang rama, terdengar suara suara aneh dari bagian belakang gedung, atap hingga dari genting dan eternit rumah. Dari suara itu, kemudian muncul sosok besar dan berbulu dihadapan RIMAN yang tengah mengaji. Wajah makluk yang dikenal dengan Genderwo ini, terlihat marah.
RIMAN kemudian berdialog dengan Mahluk ini. Dari telinga RIMA terdengar suara dari mahluk ini. Mereka meminta RIMAN kalau mengaji, jangan mengeluarkan suara, termasuk solat. Itu karena suaranya mengganggu para penunggu kantor ini.
Dalama dialog itu, RIMAN berkata pada Genderwo ini, jika dirinya hanya sebatas bekerja, jadi jangan menggangu. Setelah itu, Genderwo dengan bulu lebat ini mendadak menghilang.