Brebes  

LDII Brebes Soroti Keluhan Warga Soal TPA Kaliwllingi Saat Silaturahmi Kebangsaan

BREBES, smpantura – Dewan Pimpinan  Wilayah (DPW) Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah, menggelar Silaturahmi Kebangsaan IV Tahun 2024 yang digelar secara virtual, Minggu (27/10/24).  Acara yang dipusatkan di Semarang disiarkan secara virtual diikuti 35 Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kabupaten/kota. Salah satunya, pengurus DPD LDII Kabupaten Brebes, yang digelar di Grand Dian Hotel Kota Brebes.

Kegiatan juga dihadiri, Staf Ahli Bupati Brebes, Bidang Kesra dan SDM Supriyadi, Kepala Kemenag Brebes,  Kemenag Brebes, Polres Brebes, serta dihadiri Ketua FKUB Brebes Supriyono dan Ketua Bazmas Brebes Abdul Haris.

Silahturahmi Kebangsaan IV tahun 2024, bertema Membudayakan Silaturahmi dan Memantapkan Toleransi, Memperkuat Persatuan Untuk Mewujudkan Indonesia Emas Tahun  2045. Selaku narasumber Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hadi Wibowo, Cendekiawan Muslim NU Ustad Dr. Ahmad Ali, Kepala Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin dan Ka Kanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad.

Ketua DPD LDII Kabupaten Brebes Eko Patriyanto mengatakan,  Silahturahmi Kebangsaan menjadi budaya bagi seluruh elemen bangsa. Termasuk sebagai bentuk toleransi antar umat beragama dengan pemerintah.

“Apalagi budaya toleransi merupakan karakter yang dimiliki para pendiri bangsa Indonesia sejak dulu. Dangan memiliki rasa toleransi dalam sendi kehidupan maka persatuan dan kesatuan pasti akan terwujud,’ kata Eko kepada awak media.

BACA JUGA :  Geger, Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Layapan

Menurut dia,melalui 8 program pengabdian LDII untuk bangsa, LDII Brebes siap bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Brebes. Khususnya, di bidang ketahanan pangan dan lingkungan hidup, dimana masalah sampah menjadi isu terkini yang harus dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah.

“Salah satunya soal isu sampah. Dimana keberadaan TPA Kaliwllingi, kami sering kali mendapatkan keluhan masyarakat setempat khususnya di Desa Kedunguter yang mengeluh adanya bau menyengat dari sampah-sampah yang menumpuk di TPA,” jelasnya.

Atas keluhan masyarakat, lanjut Eko, LDII Brebes

berencana akan studi banding ke Purwokerto. Dimana pengelolaan sampah di Banyumas, terbaik se-Asia Tenggara. Pihak LDII akan belajar bagaimana pengelolaan sampah yang baik tidak menimbulkan dampak ke masyarakat sekitar.

“Nantinya kami akan menerapkan penanganan sampah yang baik dan jika ini berhasil, kami  akan menyodorkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Brebes,” ungkapnya.

Dia menerangkan, LDII bukanlah sebagai organisasi yang ekslusif, seperti pandangan masyarakat pada umumnya. Organisasi LDII seperti di Brebes, juga kerap kali mengikuti berbagai seperti organisasi keagamaan pada umumnya, seperti dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

“Ini membuktikan bahwa LDII seperti organisasi keagamaan lainnya dan  senantiasa mewujudkan persatuan dan kesatuan yang diperkuat dengan toleransi,” pungkasnya. **

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: