SLAWI, smpantura – Meski lokasinya bak disembunyikan oleh alam, tetapi selalu diburu oleh pelancong yang ingin menikmati pesonanya. Obyek wisata Lembah Rembulan ini, lokasinya di kaki Gunung Slamet, tepatnya di Dukuh Sinusa, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.
Melihat letaknya, wisata sumber mata air alami ini, memang dikelilingi perbukitan, sehingga tersembunyi. Pantas saja, masyarakat menganggap bahwa Lembah Rembulan dulunya tempat mandi para bidadari.
Kawasan wisata yang diprakarsai Pemerintah Desa Rembul itu, berjarak sekitar 5 kilometer dari obyek wisata air panas Guci. Para wisatawan yang melintas dari wilayah timur (Kabupaten Pemalang) menuju Obyek Wisata Guci, akan melewati kawasan Lembah Rembulan.
Jalan menuju obyek wisata yang berjarak 600 meter dari jalan utama Pemalang-Bojong, bisa dilalui kendaraan roda empat, meskipun terbatas. Sedangkan di lokasi wisata, kini kondisi jalanya sudah semakin baik, berupa jalan cor beton.
Saat tiba di areal Lembah Rembulan yang luasnya sekitar 3 hektar, pengunjung akan disuguhi pemandangan bukit-bukit yang mengelilingi wisata tersebut. Mata akan dimanjakan dengan pemandangan hijau nan asri dengan udara yang sejuk. Wilayah perbukitan yang merupakan hutan milik Perhutani itu, menambah kenyamanan dalam menikmati suasana Lembah Rembulan.
“Awalnya, masyarakat Dukuh Sinusa mengeluh kesulitan air saat kemarau. Lalu, saya datang ke sini (Lembah Rembulan) untuk melihat sumber mata air yang mungkin bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Kepala Desa Rembul, Ibnu Efendi.
Kades yang telah menjabat dua periode itu, duduk sambil ngopi dengan masyarakat untuk mencari solusi persoalan kesulitan air. Lama kelamaan ngobrol, ada rasa nyaman saat duduk di lokasi tersebut.
Beberapa kali datang ke Lembah Rembulan, serasa tidak mau beranjak pergi. Kades Ibnu berinisiatif membuat embung untuk menampung sumber air dari Sungai Otong sekaligus menjadikan tempat wisata.
“Sudah dua tahun dikembangkan, dan Alhamdulillah, Lembah Rembulan mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dari Kemenparekraf RI Sandiaga Uno,” terang Ibnu Efendi.
Kawasan wisata itu juga sudah cukup lengkap fasilitasnya. Lembah Rembulan memiliki 10 villa, 1 homestay dan belasan tenda camping.Lembah Rembulan juga difasilitasi kolam renang, MCK, mushola, tempat selfie, panggung terbuka, kafe, warung jajanan dan lainnya. Pengunjung hanya dibebani tiket masuk Rp 5 ribu perorang.
Wisata yang konon merupakan tempat mandi para bidadari itu, sangat indah saat dinikmati pada malam hari. Banyak pengunjung, baik dari komunitas motor, mobil dan para karyawan yang sengaja menghabiskan akhir pekannya dengan menikmati malam di Lembah Rembulan
Tidak hanya menginap di villa, tapi juga di tenda camping untuk menikmati sensasi dinginnya udara di lembah tersebut. Bagi para pecinta offroad, Lembah Rembulan juga terdapat jalan menuju wisata Guci yang berjarak sekitar 3 kilometer.
“Mungkin saja pada zaman dulu tempat mandi para bidadari, karena lokasinya sangat tersembunyi. Kami membuka jalan untuk bisa dilalui kendaraan,” ujar Ibnu.
Kades Rembul membuka jalan dengan menggunakan biaya Dana Desa (DD) dan dana dari investor lokal. Kendati sudah layak dilalui kendaraan roda empat, namun berharap Pemkab Tegal membantu pelebaran jalan.
“Jaringan listrik sudah daftar, tapi nunggu dipasang. Jika saja Pemkab bisa membantu menjembatani ke PLN, mungkin tidak harus nunggu lama dan biaya juga lebih efisien,” katanya. (T05_red)