BATANG, smpantura – Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengapresiasi, Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) setempat yang terus eksis menggelar kejuaraan. Khususnya dalam rangka mencari bibit atlet tenis lapangan.
“Saya mengapresiasi Pelti Kabupaten Batang yang menggeluarkan kejuaraan tenis, sebagai upaya mencari bibit-bibit atlet tenis lapangan sekaligus bagian pembinaan. Karena tanpa turnamen atau kejuaraan tak akan muncul bibit-bibit dan peningkatan mental talenta yang tangguh,” ujar Lani saat membuka Kejuaraan Tenis Piala Bupati 2023, di Lapangan Tenis Pemda Batang, kompleks Sekretariat Pemkab Batang, Kamis (28/9).
Hadir pada acara itu Kasdim 0736 Mayor Inf Slamet Muchadi, Kabagsumda Polres Kompol Hartono, dan perwakilan Forkompimda. Selain itu Ketua KONI yang sekaligus Ketua Pelti Soetadi bersama pengurus.
Lani juga menuturkan, olahraga tenis lapangan di Batang cukup populer dan memasyarakat, bahkan sang suami Djoko Mulyono pun juga pemain tenis. Pemkab Batang memiliki dua lapangan yang biasa digunakan untuk umum dan anak-anak sekolah.
“Kami berharap dari lapangan tenis Pemkab Batang ini muncul bibit baru anak anak sekolah maupun peserta umum. Sehingga mereka bisa menjadi atlet tenis lapangan yang profesional dan membawa nama harus Batang.”
Ketua Pelti Soetadi menuturkan, Kejuaraan Tenis Bupati merebutkan total hadiah uang pembinaan sebesar Rp10,3 Juta diikuti peserta dari Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Kendal, Kota Pekalongan, dan tuan rumah Batang.Kelas yang dipertandingkan yaitu Single Junior Putra dan Putri untuk kelompok usia 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun dan kelompok usia 16 tahun.
Sedangkan kelas ganda perorangan diikuti oleh anggota TNI, Polri, ASN, BUMN dan pensiunan dengan usia minimal 35 tahun yang diperuntukkan bagi warga kabupaten Batang. Bisa juga warga luar kota yang bekerja di Kabupaten Batang.
“Kejuaraan tenis lapangan Piala Bupati Tahun 2023 ini dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke- 40. Sekaligus memperingati HUT TNI Ke- 78,”ujar mantan Wabup itu.
Sekretaris KONI merangkap Pelti Karyono, ada yang menarik dalam kejuaran itu. Karena juga digelar pertandingan untuk Kelas Usia 100 Tahun.
“Maksudnya 100 tahun itu, dua peserta kalau umurnya digabung ada 100. Misalnya pasangan yang satu berusia 55 tahun berati temannya 45, event ini sarana silaturahmi sekaligus pencarian bibit-bibit atlet tenis.” (P02-Red)
