BREBES

Pengairan Ratusan Hektare Sawah di Brebes Mengandalkan Bendung Darurat

BUMIAYU,smpantura– Ratusan hektare sawah di Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Brebes, saat ini mengandalkan pengairan dari bendung darurat.

Bendung darurat itu dibuat para petani karena Bendung Kedungjembat yang selama ini diandalkan, rusak akibat banjir Sungai Pemali.

Kades Pruwatan, Rasiman, Kamis (25/5), mengatakan, Bendung Kedungjembat, rusak sejak Oktober 2022. Hingga saat ini, bendung yang mengairi lebih kurang 100 hektare sawah tersebut belum mendapatkan perbaikan.

“Bendung darurat ini adalah yang kesekian kali dibuat petani. Mudah-mudahan, kali ini bisa bertahan lama untuk menyuplai pengairan sawah petani,” kata kades

Bendung darurat yang dibuat petani menggunakan bronjong bambu yang diisi batu-batu sungai. Panjang bendung darurat mencapai lebih kurang 60 meter. Aliran sungai yang terbendung dialirkan ke sawah melalui jaringan irigasi.

Kades menambahkan, di desanya masih ada satu lagi bendung pertanian yang rusak. Yaitu Bendung Kedungdinding. Infrastruktur pertanian tersebut mengairi lebih kurang 80 hektare sawah.”Kami berharap kerusakan bendung baik Kedungjembat maupun Kedungdinding bisa mendapatkan prioritas untuk diperbaiki,” katanya.

Salah seorang petani, Suroso, berharap, kerusakan bendung dapat segera diperbaiki oleh pemerintah. Sebab, bendung darurat tidak mampu memenuhi kebutuhan air ratusan hektare sawah.”Terutama sawah sawah yang di hilir (jauh dari bendung) itu tidak dapat air. Mereka harus sewa mesin pompa untuk menyedot air,” ujarnya.(T06-red)

BACA JUGA :  Proses Penyelidikan Kasus Tabrakan Beruntun di Tol Brebes Akibat Asap Terus Berlanjut
error:
Left Menu Icon