SLAWI, smpantura – Puluhan guru honorer di Kabupaten Tegal yang lulus passing grade pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) gelombang 2 geruduk DPRD Kabupaten Tegal, Selasa (9/11).
Mereka mengeluh belum mendapatkan formasi penempatan mengajar, padahal guru lainnya sudah mendapatkan formasi.
Puluhan guru honorer datang, dengan dipimpin Ketua Forum Guru Honorer Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia, Wilayah Kabupaten Tegal, Majid Abdilah.
Mereka ditemui Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar didampingi wakilnya M Bintang Adi P dan sekretarisnya Bambang Romdhon Irawan serta sejumlah anggota Komisi IV lainnya.
Baca Juga

Hadir pula, perwakilan dari Badan Kepegawaian, dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Tegal.
Majid Abdilah mengatakan, Pemkab Tegal mengusulkan formasi PPPK untuk guru honorer yang telah lulus passing grade dalam seleksi gelombang 2 ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sebanyak 1.530 formasi.
Dari usulan itu, sebanyak 1.466 formasi telah mendapatkan keputusan penempatan. Namun, ada 64 guru honorer yang juga lulus passing grade belum mendapatkan penempatan mengajar.
“Kami datang ke Komisi IV untuk meminta bantuan agar 64 guru yang sudah lulus bisa segera mendapatkan formasi penempatan mengajar,” pintanya.
Menurut dia, sebanyak 64 guru SD Negeri itu pada gelombang 2 mendaftar untuk jenjang SMP. Hal itu dikarenakan pada gelombang 2 tidak ada formasi yang sesuai dengan para guru tersebut.
Jumlah guru itu terinci sebanyak 39 merupakan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), 22 guru mengajar prakarya, dan 2 guru matematika.
“Kemungkinan sebanyak 64 guru itu tidak linier dengan ijazahnya, dan tidak linier yang didaftarkan. Namun, mereka lulus passing grade. Ini yang akan kita perjuangkan,” ujarnya.
Majid mendesak kepada Menpan RB dan Panselnas Seleksi PPPK untuk bisa mengakomodir guru tersebut. Ia mengusulkan agar guru-guru itu bisa ditempatkan sebagai guru SD yang dinilai masih banyak kekosongan.
Selain itu, pihaknya juga mendesak kepada Pemkab Tegal untuk mengusulkan formasi PPPK guru sebanyak-banyaknya.
“Masih banyak guru honorer yang masuk prioritas 2 dan 3 yang belum diakomodir,” ujarnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar menjelaskan, persoalan itu akan dijadikan dasar saat berkonsultasi ke Kemendikbud dan Menpan RB.
Pihaknya akan berupaya agar 64 guru yang sudah lulus passing grade bisa mendapatkan formasi penempatan.
“Dalam waktu dekat, kami akan konsultasi. Semoga bisa diakomodir karena kebutuhan guru di Kabupaten Tegal masih cukup banyak,” pungkasnya.(T05-Red)
Baca Juga
