TEGAL, smpantura – Rukun warga (RW) 04, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, menyelenggarakan sosialisasi bank sampah dan pelatihan pembuatan eco enzyme, Senin (21/11).
Hadir sebagai pemateri utama, Ketua Asosiasi Bank Sampah (ASOBSI) Kota Tegal, Rokhimatin dan perwakilan Komunitas Eco Enzyme Nusantara chapter Tegal (Kentel) Nur Laelatul Aqifah.
Direktur Bank Sampah Unit Arum Jaya Bersinar, Endang Sri Rahmawati mengatakan, sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme diikuti beberapa Ketua RT dan perwakilan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari setiap RT.
“Alhamdulillah, banyak warga yang antusias mengikuti, karena memang di RW 04 yang memiliki sembilan Rukun Tetangga (RT) ini bermaksud mendirikan bank sampah tingkat RW,” ucapnya.
Ketua RW 04, Moh Jumadi mengapresiasi warga yang hadir dan berharap dapat memilah sampah serta mengolah sampah masing-masing, baik sampah organik maupun non organik.
“Pembentukan bank sampah di RW 04 ini diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah yang dikirim ke TPA dan utamanya memberdayakan warga setempat,” tegasnya.
Sementara, Ketua Asosiasi Bank Sampah (ASOBSI) Kota Tegal, Rokhimatin mengawali materi terkait pengelolaan bank sampah. Disebutkan bahwa butuh keihklasan dan kerelaan yang tinggi saat merintis bank sampah.
“Empat tahun pertama kami merasakan harus iuran pengurus dan nombok agar bank sampah ‘Dewi Shinta’ dapat berjalan. Dari mulai menyediakan makanan untuk tukang saat pembangunan gedung bank sampah dan pemasangan listrik. Namun, Alhamdulillah sekarang kami merasakan buahnya,” ungkap Rokhimatin.
Diketahui, Bank Sampah Dewi Shinta, telah menjalin kerja sama dengan Pegadaian untuk tabungan emas dari sampah yang dikumpulkan warga.
Bahkan, lanjut Rokhimatin, pihaknya juga berhasil mendapatkan Juara I dalam lomba Bank Sampah Nasional mewakili Kota Tegal.
Sementara itu, pada sesi pembuatan eco enzyme, perwakilan Komunitas Eco Enzyme Nusantara chapter Tegal (Kentel) Nur Laelatul Aqifah merincikan sepuluh galon besar yang disiapkan untuk membuat cairan eco enzyme.
Galon-galon tersebut, diisi lima liter air sumur, Lima ons gula jawa dan 1,5 kilogram bahan organik yang terdiri dari kulit nanas, serai dan daun pandan.
Masing-masing perwakilan PKK RT mendapatkan satu galon. Setelah tiga bulan proses fermentasi tersebut cairan eco enzyme baru dapat dipanen dengan cara menyaring cairan dengan ampasnya.
“Manfaat cairan eco enzyme untuk pemakain luar tubuh manusia, di antaranya yakni untuk kesehatan rambut, mencegah kerontokan dan ketombe. Satu tutup botol (sekitar lima ml) cairan eco enzyme yang dicampurkan dengan lima liter air dapat digunakan untuk merendam kaki sebelum tidur, maka tidur akan berkualitas. Bahkan, dapat menyembuhkan penyakit stroke dan mempercepat proses pengeringan luka,” tutupnya. (T03-Red)