SEMARANG, smpantura – Keluarga mendiang dokter Aulia Risma Lestari, didampingi kuasa hukum, Misyal Achmad, membuat laporan ke Polda Jawa Tengah, Rabu (4/9/2024).
Mereka melaporkan para senior (alm) dokter Risma, atas dugaan pemerasan dan intimidasi.
Selama hampir delapan jam, laporan mereka diterima dengan bukti Laporan polisi bernomor LP/B/133/IX/2024/SPKT/Polda Jawa Tengah.
“Almarhumah merupakan mahasiswi PPDS Undip yang mengalami intimidasi, pengancaman dan bukti-buktinya sudah kami serahkan ke pihak kepolisian,” tutur Misyal Achmad.
Menurutnya, proses tersebut akan dikawal bersama sehingga kasus tersebut tuntas dan tidak menimbulkan korban kembali.
Ibarat sebuah gunung es, pihaknya mengindikasikan masih ada korban-korban di luar sana yang tidak berani mengadu atau melaporkan.
“Pelaporan ini juga menjadi pintu terhadap korban-korban lain agar berani mengadu. Tujuanh besarnya tentu lingkup pendidikan kesehatan tidak lagi terkontaminasi dengan hal-hal negatif,” jelasnya.
Ditambahkan Misyal, kasus tersebut seperti bola salju yang biasanya pelakunya adalah mantan dari korban senior-senior sebelumnya.
Padalah semestinya hal itu tidak terjadi di dunia kesehatan, yang mana dokter itu harus memiliki mental yang santun dan baik.
Dalam rangkaian pelaporan itu, Misyal juga menyebut bahwa alm dokter Risma mendapat perlakuan yang tidak lazim, seperti bekerja atau menjalankan pendidikan mulai dari jam 03.00 pagi.
“Setiap hari proses pendidikan mulai jam 03.00 pagi sampai malam,” ucapnya.
Dengan kondisi seperti itu, dokter Risma kerap tertekan hingga drop dan pihak keluarga sempat memberitahukan kepala Prodi namun belum mendapat tanggapan yang baik.
Terkait nama yang dilaporkan dalam kasus dugaan pengancaman dan pemerasan itu, Misyal enggan menjelaskan. Namun, pelaku diduga lebih dari satu orang.
“Pelaporan terkait pengancaman intimidasi, pemerasan, ada beberapa lah. (Terlapor) dari mahasiswa juga, satu lebih, beberapa seniornya, perlakuan seniornya,” jelasnya.
Misyal menambahkan, kliennya baru melakukan pelaporan terkait buntut meninggalnya dokter Risma, karena masih berkabung.
“Ini ujiannya cukup berat. Setelah dua minggu anaknya meninggal suaminya juga meninggal. Jadi kenapa baru lapor sekarang, ya karena baru berkabung,” pungkasnya.
Baca Juga