Sipare Green Park, Menyimpan Sejarah Kelam Kini Disulap Jadi Wisata Alam

PEKALONGAN, smpantura – Selain dikenal dengan batiknya yang mendunia, Pekalongan ternyata memiliki wisata alam yang indah dan bisa menjadi alternatif untuk mengisi libur akhir pekan. Salah satunya,  tempat wisata Sipare Green Park, di Desa Pedawang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Sipare Green Park menawarkan wisata alam yang masih asri. Udara di destinasi ini sangat sejuk. Apalagi untuk memcapai tempat ini, pengunjung harus melewati perkebunan Belimbing dan Karet milik PTPN IX.

Dibalik keindahan dan keasrian Sipare Green Park, ternyata mempunyai sejarah panjang dan kelam.

Nama Sipare, diambil nama jembatan yang menghubungkan Kecamatan Karanganyar dengan Kecamatan Doro. Pare merupakan tanama yang memiliki rasa pahit, hal itu menggambarkan peperangan yang pernah terjadi di sungai tersebut. Dimana, di zamam kemerdekaan, di titik itu pernah terjadi peperangan antaran penjuang Indonesia dengan serdadu penjajah. Akibat pertempuran itu, banyak merenggut korban jiwa.

“Dari cerita bapak saya, dulu disini pernah terjadi perang yang sangat sengit dengan tentara Belanda. Jadilah, daerah ini dinamai Sipare karena kejadian pahit saat itu,” ungkap Murnoto (58), pengelola Sipare Green Park saat ditemui, Minggu (1/9/2024)

Ia mengungkapkan, ide membuat wisata ini bukan dari warga desa, tetapi dari mahasiswa KKN  Universitas Negeri Semarang pada 2017. Mereka saat itu berkeliling desa, dan melihat potensi yang bisa disulap menjadi destinasi wisata.

“Waktu itu sekitar pukul 16.30 WIB, mahasiswa datang ke rumah saya dan meminta izin untuk mengubah Sipare menjadi tempat wisata” tuturnya.

BACA JUGA :  Dikeramatkan, Batu Kenteng Diduga Peninggalan Masa Megalitikum Dievakuasi ke Museum

Usulan tersebut, lanjut dia, kemudian disampaikan resmi ke desa, dan  disetujui pihak pemerintah desa, setelah melalui beberapa musyawarah dengan elemen desa. “Berkat bantuan mahasiswa KKN dan pemuda Karang Taruna, Sipare dapat diubah menjadi objek wisata alam,” ungkapnya.

Dia menceritakan, di tahun 2019 beberapa fasilitas mulai dibangun. Di antaranya, kamar mandi, wc umum, musholla, warung, aula pertemuan, gazebo, dan area lapang untuk camping.

“Awalnya Sipare Green Park ini hanya tempat rekreasi keluarga, tetapi ada aspirasi masuk dari pengunjung untuk menambahkan fasilitas camping. Katanya air yang masih bersih dan ketenangan di pegunungan sangat cocok untuk camping,” ucapnya.

Selain itu, sambung dia, kedepan ada rencana untuk menambahkan fasilitas seperti arum jeram dan taman. Itu untuk lebih menarik pengunjung. Tetapi rencana yang diusulkan melalui aspirasi masyarakat tersebut masih belum disetujui pemerintah Kabupaten Pekalongan.

“Rencana itu masih tertunda karena perencanaan dana daerah kabupaten atau kota sudah ditutup pada bulan Juli kemarin, jadi kemungkinan akan diajukan kembali pada Februari tahun depan,” sambungnya.

Sipare Green Park, tak hanya dikunjungi wisatawan lokal, tetapi wisatawan dari luar daerah juga banyak yang datang. Terutama, saat hari libur. Tempat wisata ini,  buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB dan membatasi pengunjung yang ingin masuk pada pukul 16.00 WIB. Sedangkan harga tiket masuk Rp 7.500 per orang. Anak-anak yang datang bersama orangtuanya tidak dikenakan harga masuk.

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: