TEGAL, smpantura – Sekitar 2.000 nelayan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Nasional Nelayan Jaring Tarik Berkantong (FKN2JTK) Kota Tegal diperkirakan bakal turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Koordinator FKN2JTK, Riswanto mengatakan surat pemberitahuan tentang aksi tersebut sudah dilayangkan ke Polres Tegal Kota dengan isi mengakomodir kepentingan permasalahan nelayan khususnya di Kota Tegal.
Dalam aksi itu FKN2JTK akan menyampaikan 10 tuntutan yang salah satunya berisi tentang penolakan penangkapan ikan terukur (PIT), terkait dengan zona, kuota, sistem kontrak dan sistem migrasi kapal kecil yang melaut di atas 12 mil.
“Dalam surat pemberitahuan kami menyampaikan kurang lebih 2.000 nelayan akan iktu dalam aksi tanggal 16 Oktober 2024 besok,” ujar Riswanto usai mengikuti rapat koordinasi persiapan aksi di KUD Karya Mina, Senin (14/10/2024).
Dimulai pada pukul 08.00 WIB, ribuan nelayan akan menyampaikan aspirasi di beberapa titik seperti fish center Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kantor Satker PSDKP dan longmarch menuju Gedung DPRD Kota Tegal.
Apabila penyampaian aspirasi di Gedung DPRD tidak dihadiri Penjabat Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, maka massa akan melanjutkan aksi di Balai Kota Tegal.
“Jadi harapannya nanti setelah dari DPRD Kota Tegal kalau pak walinya tidak bisa datang ke DPRD maka kita yang akan ke Balai kota untuk ketemu dengan pak Pj wali kota Tegal,” tegasnya.
Saat disinggung mengenai penutupan Jalur Pantura, secara teknis Riswanto tidak menyebutkan. Hanya saja seperti biasanya, aksi longmarch menuju Gedung DPRD, aparat kepolisian akan mengarahkan massa menggunakan Jalan Lingkar Utara (Jalingkut).
“Ya, kita situasional, kita kan satu mobil komando. Nanti teman-teman yang di bawah satu orang membawahi berapa kelompok, nanti itu yang akan menjadi pengendali massa. Harapannya jangan sampai menutup jalan agar situasi tetap kondusif, aman, tertib dan tidak mengganggu siapapun,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Riswanto mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat bahwa pada tanggal 16 Oktober 2024 nanti, para nelayan akan menggelar aksi.
“Ini murni tidak ada kepentingan, tidak ada tendensi apa-apa. Kami menyampaikan aspirasi ini karena permasahalan ini sudah lama namun solusinya adalah solusi jangka pendek yang kami terima, yang pada akhirnya momen tahun ini pas dengan tahun pilkada, maka kami pastikan tidak ada tepengaruh dengan situasi politik maupun Pilkada,” pungkasnya. (**)