Tuntut Keadilan Ribuan Guru Swasta Berangkat ke Jakarta

SLAWI, smpantura – Ribuan guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) berangkat ke Jakarta, Minggu (19/3).

Mereka yang akan menggelar Silaturahmi Akbar Nasional PGSI (Silatbar) di halaman Gedung DPR RI itu, untuk menuntut keadilan.

Keberangkatan guru swasta yang mengajar di sekolah dan madrasah swasta di Kabupaten Tegal dipusatkan di depan RSUD Dr Soeselo Slawi sekitar pukul 21.00.

Keberangkatan dilepas Asisten 1 Sekda Tegal, Dadang Darusman, bersama Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H Akhmad Farkhan, didampingi Kepala Dispermades Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto, dan terlihat Ketua DPC 234 SC Kabupaten Tegal, HM Mu’min.

Sementara itu, rombongan yang terdiri dari enam bus itu dipimpin langsung Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGSI, Mohammad Fatah, didampingi Pengurus Daerah (PD) PGSI Kabupaten Tegal, Junedi.

“Guru swasta yang mengikuti Silatbar sekitar enam ribu orang dari seluruh penjuru Indonesia. Kami datang ke DPR RI untuk meminta keadilan, karena selama ini guru swasta merasa didiskriminasi,” kata Dr M Fatah.

Dikatakan, PGSI menuntut tiga point, yakni guru swasta bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tanpa syarat.

BACA JUGA :  Pemkab Tegal Diminta Gentle Minta Maaf ke Masyarakat

Selain itu, PGSI meminta agar dibuka kembali inpassing dan penghargaan masa kerja inpassing guru swasta, dan bayarkan tunggakan inpassing guru swasta serta guru madrasah swasta tahun 2011-2014.

“Kami berharap tidak ada lagi diskriminasi atau perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh negara. Tidak ada perbedaan antara guru swasta dengan guru PNS serta P3K, yang ada adalah guru-guru Indonesia,” tegasnya.

Ketua PD PGSI Kabupaten Tegal, Junedi menjelaskan, perwakilan guru swasta yang mengajar di sekolah dan madrasah swasta sekitar 260 orang dengan menggunakan enam bus.

Mereka satu suara untuk menuntut keadilan, karena selama ini merasa didiskriminasi. Banyak guru swasta yang tidak bisa mendaftar seleksi P3K, karena ada oknum yang menghasut untuk tidak mengikuti seleksi tersebut.

“Ada oknum yang melarang untuk tidak mendaftar P3K,” ujarnya.

Asisten 1 Sekda Tegal, Dadang Darusman dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Akhmad Farkhan saat pelepasan menyampaikan hal yang sama, yakni mendukung upaya PGSI. Akan tetapi, aspirasi yang disampaikan harus santun dan damai. (T05-Red)

 

 

 

 

 

 

 

 

Scroll to top
error: