TEGAL, smpantura – Pemerintah Kota Tegal menerima dana insentif fiskal dari pemerintah pusat sebesar Rp 6.458.876.000 sebagai penghargaan atas keberhasilan menurunkan angka kemiskinan.
Penyerahan reward tersebut dilakukan bersamaan dengan Rakornas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun Anggaran 2024 di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).
Dalam rakornas disebut bahwa kemiskinan ekstrem Indonesia turun mencapai 0,83 persen. Khusus di Kota Tegal, angka kemiskinan ekstrem tahun 2022 sebesar 0,95 persen atau 2.390 jiwa turun menjadi 0,22 persen atau 560 jiwa di tahun 2023.
Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam arahannya mengaku optimistis angka kemiskinan di Indonesia akan terus diturunkan. Apalagi pada Maret 2024 angka kemiskinan di Indonesia sudah turun menjadi 0,83 persen dari 1,12 persen di bulan Maret 2023.
Meski begitu, pencapaian tersebut masih dihadapkan dengan beberapa tantangan, seperti akurasi data sasaran, konvergensi program, kualitas pelaksanaan program, penyesuaian standar garis kemiskinan ekstrem serta regulasi pelaksanaan penghapusan kemiskinan ekstrem yang akan berakhir tahun ini.
Ma’ruf Amin meminta agar tren penurunan angka kemiskinan ekstrem dapat terus berlanjut. Dia mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Sesaat setelah menerima penghargaan dari pemerintah pusat, Pj Wali Kota Tegal, Dadang Somantri menyampaikan bahwa dana insentif fiskal harus digunakan untuk percepatan penanggulangan kemiskinan.
Berbagai langkah juga telah dilakukan sesuai dengan arahan Pak Wapres sebagaimana insentif fiskal tahun 2022. Bersama dengan tim penanggulangan kemiskinan, Dadang akan berupaya melakukan terobosan mengingat kemiskinan akan bergantung terhadap indikator garis kemiskinannya.
“Kalau garis indikator kemiskinannya naik, kemungkinan akan ada lagi yang masuk ke garis kemiskinan itu. Maka kita akan terus memacu agar mereka mendapatkan perlindungan sosial, kesehatan, termasuk bantuan-bantuan terkait dengan pemberdayaan,” jelasnya.
Menurut Dadang, ketiga langkah tersebut akan menjadi tujuan utama untuk mempercepat menghilangkan angka kemiskinan di Kota Tegal.
Dadang juga menekankan pada pemberdayaan kepada masyarakat agar mereka memiliki kemampuan untuk mendapatkan penghasilan. Termasuk memberikan bantuan agar menekan biaya pengeluaran.
“Agar masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli, maka harus ada lapangan pekerjaan, seperti lewat pemberdayaan dan bantuan modal. Dari aspek sarana prasarana juga diberikan RTLH, penerangan melalui PLN, juga bantuan bantuan kesehatan lainnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, garis kemiskinan di Kota Tegal sebesar Rp 664.922. Sedangkan alokasi anggaran pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem tahun 2024 dari Pemkot Tegal mencapai Rp 136.181.369.622.
Angka tersebut terbagi untuk strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, Rp 99.106.225.553, strategi peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp 5.287.218.200 dan
strategi penuruan jumlah kantong-kantong kemiskinan sebesar Rp 30.208.373.899.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Tegal, Resti Drijo Prihanto mengatakan, berbagai program dilakukan Pemkot Tegal untuk menurunkan angka kemiskinan.
Program-program itu meliputi pengurangan beban pengeluaran dengan peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan, perluasan program bantuan pendidikan, pembangunan fasilitas dan peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Selain itu, terdapat pula penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi warga Kota Tegal dengan biaya premi asuransi kesehatan bagi penerima bantuan luran dari APBD Kota Tegal. Biaya tambahan premi asuransi kesehatan bagi PBPU atau peserta JKN mandiri Kelas III serta jaminan kesehatan bagi PGOT penghuni Lapas dan ODGJ.
“Dari insentif fiskal ini kami berharap dapat mengurangi angka kemiskinan di Kota Tegal. Kami juga akan terus berupaya melakukan pendampingan kepada masyarakat seperti menggelar pelatihan-pelatihan dan memberikan bantuan UMKM kepada masyarakat miskin,” tegasnya. (T03_red)
Baca Juga