Slawi  

Waspada, Musim Hujan Ekstrim di Wilayah Kabupaten Tegal

PEMANDANGAN UMUM : Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan, Agung Yudhi Kurniawan, saat membaca pemandangan umum fraksi, belum lama ini.

 

SLAWI, smpantura – Masyarakat Kabupaten Tegal diminta waspada terhadap hujan ektrim yang kerap melanda akhir-akhir ini. Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang, kerap memicu bencana alam. Tidak hanya banjir, tapi juga bencana lainnya yang membahayakan nyawa masyarakat.

“Beberapa waktu lalu, telah terjadi angin puting beliung di Pagerbarang. Ini harus diwaspadai warga, karena bulan ini sudah musim hujan, bahkan hujan ekstrim,” kata Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDI Perjuangan, Agung Yudhi Kurniawan, Rabu (12/10).

Dikatakan, musim hujan akan terjadi mulai Oktober hingga awal tahun. Karena itu, masyarakat harus waspada dan mengantisipasi terjadinya bencana alam. Antisipasi itu dapat dilakukan dengan kerja bakti, seperti membersihkan saluran air atau sungai. Hal itu dimaksudkan agar air dapat mengalir lancar dan tidak tersumbat yang mengakibatkan banjir.

“Bencana banjir biasanya terjadi di wilayah pantura, yaitu Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja. Termasuk di wilayah Slawi dan Lebaksiu. Maka dari itu, masyarakat harus rajin membersihkan saluran air,” ujarnya.

BACA JUGA :  Terlibat Jaringan Peredaran Narkoba, Tiga Pemuda Diringkus

Sedangkan untuk tanah longsor, lanjut Agung, biasanya terjadi di wilayah selatan, seperti Kecamatan Bumijawa, Bojong, Pangkah dan Jatinegara. Masyarakat yang bermukim di perbukitan, diminta untuk waspada. Jika terjadi bencana, segera melapor ke instansi terkait. Baik pemerintah desa, Polsek, Koramil maupun tim relawan yang berada di desa.

“Prinsipnya, kita harus tetap waspada dan berdoa agar di Kabupaten Tegal tidak terjadi bencana,” harapnya.

Ditambahkan, tidak hanya masyarakat yang waspada, OPD terkait juga diminta untuk mengantisipasi bencana alam dengan menyosialisasikan ke masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana. Relawan dan satuan kerja lainnya diminta untuk stanby 24 jam, sehingga jika sewaktu-waktu ada bencana bisa langsung ditangani.

“Siapkan segala sesuatunya, termasuk informasi curah hujan dan potensi-potensi wilayah yang rawan bencana,” pungkasnya. (T05_Red)

error: