Yuk, Rekreasi Sambil Belajar di Museum Sekolah Slawi

Sementara di ruangan kedua, menyimpan sejumlah benda purbakala, seperti fosil situs Semedo, berupa fragmen baik alat serpih, beliung, maupun fragmen hewan vertebrata maupun hewan laut (marine) yang ditemukan di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.  Benda-benda tersebut tersimpan dalam lemari kaca.

Di ruangan ini kita juga melihat prasasti Pangeran Benowo, gelang kuningan dan gelang perunggu dan gelang swasa.

Ada juga keris Mbah Jinten yang merupakan pusaka Mbah Jinten ditemukan Desa Tembok Luwung, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.

Di dalam lemari kaca yang berjejer, di ruang itu juga tersimpan uang kepeng, arca putri Cina yang ditemukan di Pagerbarang, cupu perunggu abad 7-9 Masehi yang ditemukan di Kecamatan Bumijawa.

Ruangan ini juga menyimpan yoni Candi Bulus yang ditemukan di Dukuhwaru dan batu bata merah jaman Majapahit.

Di dalam lemari kaca yang ada di ruangan tersebut juga tersimpan koleksi buku cerita dan buku ajar jaman dahulu.

BACA JUGA :  PKBM Terus Berbenah dan Bertumbuh

Dari informasi yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, pada mulanya Museum Sekolah adalah proyek museum sekolah khusus Sekolah Dasar yang didirikan pada 15 Mei 1972, berdasarkan Surat Kepala Binsarpralub Provinsi Jateng tanggal 3 Mei 1972 Nomor KPP/ K – II/C.UM/72/332.

Sejalan dengan reorganisasi Kandepdikbud Kabupaten Tegal pada tahun 1975, proyek museum sekolah khusus Sekolah Dasar Slawi dikelola oleh Kandepdikbud Kabupaten Tegal cq Seksi Kebudayaan dengan surat tanggal 3 Februari 1977 No.452/KPPK-33/DII/1977.

Kemudian mengusulkan kepada Bidang Muskala Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Tengah agar dibangun sebuah ruangan khusus untuk keperluan Museum Sekolah Dasar Slawi. Usulan tersebut disetujui dan telah terealisasi dengan dibangunnya Museum Sekolah Slawi.

error: