173 Calon Guru Penggerak Tampilkan Karya di Panen Hasil Belajar

SLAWI ,smpatura – Sebanyak 173 calon guru penggerak (CGP) angkatan 9 Kabupaten Tegal mulai jenjang SD, SMP, SMA dan SMK menampilkan karya pada Panen Hasil Belajar, Kamis (25/4/2024).

Panen Hasil Belajar digelar di sela-sela Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal. Kegiatan dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Suspriyanti, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Fakihurrokhim dan jajarannya, pengawas sekolah dan kepala sekolah.

Kegiatan lokakarya 7 panen hasil belajar ini merupakan kerjasama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jateng dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal.

“Saya sangat berharap calon guru penggerak angkatan 9 dari Kabupaten Tegal bisa lulus semua . Karena ketika lulus, maka akan memberikan kontribusi untuk Kabupaten Tegal dalam bidang pendidikan lebih bagus lagi,”ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Suspriyanti setelah meninjau stan Panen Hasil Belajar .

Suspriyanti berharap pendidikan guru penggerak angkatan 9 ini dapat mewujudkan guru penggerak yang dapat mengembangkan diri dan guru lain. Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik. Selain itu, mampu merencanakan , menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orangtua.

Guru penggerak juga diharapkan dapat berkolaborasi dengan orangtua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kemimpinan muridnya.

Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jateng Darmadi menuturkan, tujuan dilaksanakan pendidikan guru penggerak (PGP) adalah untuk mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia.

“Pendidikan di Indonesia di berbagai penelitian sedikit tertinggal dengan negara lain. Strategi untuk mempercepat adalah menyentuh kompetensi guru-gurunya, sehingga guru makin kompetensi, makin transformatif, yang akhirnya bisa mentransformasi pembelajaran di kelas masing-masing,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Tuntut Keadilan Ribuan Guru Swasta Berangkat ke Jakarta

Dengan demikian, diharapkan kualitas anak didik lebih baik dan mempunyai daya saing di tingkat nasional dan internasional, serta bisa mengejar ketinggalan dari bangsa-bangsa lain.

Setelah lokakarya 7 panen hasil belajar, akan diadakan sidang kelulusan di Kemendikbud dan Ristek, untuk menentukan CGP angkatan 9 ini layak lulus atau tidak sebagai guru penggerak.

Para guru penggerak ini , ke depan akan mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah atau pengawas sekolah. Dia berpesan, guru penggerak tidak boleh puas dengan pendidikan yang telah diikuti selama enam bulan itu. Guru penggerak diharapkan tetap menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan dapat melayani anak didiknya dengan baik.

Sebagai evaluasi, menurut Darmadi, masih ditemui guru penggerak yang tidak siap saat mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah atau pengawas.

“Ini kami sayangkan, guru penggerak itu ketika diberi jabatan tidak boleh menolak, harus siap sambil belajar,”tuturnya.

Darmadi juga berpesan, ketika nanti terbentuk komunitas guru penggerak, mereka diharapkan tidak minta bantuan kepada Pemda untuk berkegiatan. Justru mereka ini harus menjadi inisiator, bisa mandiri dan memberi daya dukung pada pemerintah daerah.

Kepada guru yang belum menjadi guru penggerak, selama masih memenuhi syarat, pihaknya bersama Pemda akan terus mendorong agar mereka mendaftar menjadi guru penggerak, karena selain memberi kesempatan lebih luas, juga dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada anak didik dan memperbaiki kualitas pembelajaran.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Fakihurrokhim mengapresiasi dan mensuport program pendidikan guru penggerak. Menurut Fakihurrokhim, pihaknya berkomitmen mengangkat guru penggerak sebagai kepala sekolah atau pengawas sekolah, sesuai ketentuan berlaku. (T04-Red)

Scroll to top
error: