BREBES, smpantura – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes mengimbau warga di Kecamatan Salem untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul pergerakan tanah yang masih terjadi di Desa Gununglarang. BPBD juga terus memantau kondisi tanah guna mengantisipasi potensi longsor susulan.
Koordinator Penanggulangan Bencana Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan kondisi tanah di wilayah terdampak masih labil, terutama dengan curah hujan yang masih tinggi.
“Warga yang berada di jalur longsoran sebaiknya tetap siaga dan segera mengungsi jika situasi memburuk,” ujarnya, Kamis (30/1).
Pergerakan tanah terjadi di Dukuh/Desa Gununglarang pada Senin (27/1). Hujan deras yang mengguyur wilayah itu menyebabkan tanah jenuh air, memicu retakan yang berdampak pada permukiman warga. Sebanyak 11 rumah mengalami kerusakan, dua di antaranya rusak berat.
Menurut Budi, mahkota pergerakan tanah berada di kawasan hutan petak 47B RPH Gununglarang BKPH Salem. Retakan tanah berbentuk oval dengan diameter sekitar 150 meter mengarah ke Kali Cileles dengan kemiringan 45 derajat.
“Selain permukiman, badan jalan provinsi ruas Bantarkawung-Salem juga mengalami retak-retak akibat pergerakan tanah,” katanya.
Kepala Desa Gununglarang, Abdul Rosyid, menjelaskan bahwa lokasi pergerakan tanah ini merupakan titik yang sama dengan kejadian serupa pada 2007. Saat itu, bencana tersebut mengharuskan 40 rumah direlokasi.
BPBD Brebes telah menyalurkan bantuan logistik dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Petugas juga mengimbau warga agar selalu memperhatikan kondisi tanah dan segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan lebih lanjut.”Semoga pergerakan tanah tidak semakin meluas,” ujar Abdul Rosyid. **