BREBES, smpantura – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pemkab Brebes menggelar tasyakuran peresmian Stasiun Penelitian Lapangan dan akses jalan beton program ekskavasi arkeologi di Situs Bumiayu.
Peresmian dipusatkan di Lapangan Garuda, Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, pada Kamis (23/1) siang. Tasyakuran diisi dengan parade gunungan durian, cimplung dengan iringan terbang kertabasa, tari ngangsu banyu dan prosesi ruwat watu balung serta pelepasan burung merpati.
Stasiun Penelitian Lapangan dibangun di Dukuh Maribaya, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu. Fasilitas ini dilengkapi kantor, laboratorium, dan mess bagi para peneliti.
Sementara akses jalan beton sepanjang 4 kilometer yang menghubungkan Desa Galuhtimur dengan Dukuh Maribaya juga diresmikan. Jalan tersebut tak hanya memudahkan aktivitas penelitian, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat untuk distribusi hasil bumi.
Baca Juga

Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN, Herry Yogaswara, Situs Bumiayu telah lama dikenal sebagai situs bersejarah sejak awal abad ke-20, dengan berbagai temuan arkeologi penting.
“Situs Bumiayu ini menyimpan banyak peninggalan, mulai dari fosil arkeologis hingga kebudayaan dan bahasa. Penelitian intensif ini diharapkan dapat mengungkap temuan baru yang berkontribusi besar bagi ilmu pengetahuan,” ujar Herry.
Pj Bupati Brebes, Djoko Gunawan, menyatakan, pembangunan infrastruktur ini membawa manfaat besar bagi warga. Dengan adanya jalan baru, aktivitas masyarakat menjadi lebih lancar. “Selain untuk penelitian, infrastruktur ini juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar,” katanya.
Djoko berharap fasilitas ini juga mendukung sektor pendidikan dan pariwisata, sekaligus melindungi situs dari eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.”Dengan upaya ini, Situs Bumiayu diharapkan menjadi pusat studi arkeologi yang semakin dikenal luas dan berkontribusi pada pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan,” ujarnya. **
Baca Juga
