Petani di Jawa Tengah Beralih ke Alat Pertanian Canggih

Menggencarkan Swasembada Pangan

KLATEN, smpantura – Para petani di Jawa Tengah mulai bertransformasi dari metode tradisional ke penggunaan teknologi modern. Penerapan inovasi ini mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga proses panen.

Salah satunya di wilayah Kabupaten Klaten. Mereka sudah mulai akrab dengan drone pertanian, rice transplanter, rotavator, traktor, combine harvester, cultivator, dan sebagainya.

Ketua Kelompok Tani Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Muhammad Sensus mengatakan, pemanfaatan alat-alat canggih tersebut dapat menjadikan proses pertanian lebih efisien dan hemat biaya.

“Kalau memakai mekanisasi pertanian dengan alat-alat yang canggih, ini bisa lebih efisien dan hemat biaya,” katanya, Kamis, 17 Juli 2025.

Sensus menambahkan, sistem tradisional membutuhkan banyak tenaga manusia. Selain biaya, juga membutuhkan waktu lama dibanding dengan teknologi mesin.

BACA JUGA :  Hipmi Jateng Siap Pacu Dukungan untuk Pembangunan Ekonomi Pemprov

“Alat-alat ini sangat membantu petani. Karena bisa lebih cepat dibanding dengan tenaga manusia,” lanjutnya.

Sensus mencontohkan, dia telah menggunakan drone pertanian untuk memantau pertumbuhan tanaman dan mengendalikan hama. Selain efisien, drone dapat dengan detil menyentuh seluruh area tanam dengan baik.

“Kalau untuk mengendalikan hama, drone ini sangat bagus. Bisa menjangkau sampai tanah bagian bawah. Kalau pakai tradisional itu lama, dan mungkin tidak bisa merata seperti drone,” tuturnya.

Disampaikan, kelompok tani yang dipimpinnya memiliki anggota sekitar 50 petani, dengan luas lahan 32 hektare. Mereka sudah menggunakan mekanisasi pertanian dengan alat-alat canggih, mulai dari pengolahan tanah, tanam, perawatan hingga panen.

error: