IDI Pemalang Gelar Pelatihan Pencegahan, Pengendalian Infeksi

PEMALANG – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pemalang menggelar pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi bagi petugas fasilitas kesehatan. Para peserta berasal dari berbagai Puskesmas dan klinik, Palang Merah Indonesia (PMI) maupun dari rumah sakit di Pemalang.

“Mereka yang ikut dalam pelatihan tersebut merupakan tenaga kesehatan baik dokter, bidan maupun perawat. Pelatihan ini peruntukannya untuk pengendalian infeksi, otomatis pesertanya yang membidangi hal tersebut,” ujar Sekretaris Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) Pemalang, Sugiharto, kemarin.

Dia mengatakan, pelatihan tersebut merupakan pelatihan dasar yang harus dimiliki oleh medis dan paramedis guna mengendalikan penyebaran Infeksi yang menyebar di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Penularannya terjadi di rumah sakit, gejala muncul saat dirawat di rumah sakit dan setelah pulang dari rumah sakit, dan penyebaran yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, dan jamur yang ada di rumah sakit. Beberapa faktor terjadinya infeksi yaitu rendahnya kekebalan tubuh, penggunaan tekhnologi dan prosedur medis yang meningkatkan risiko infeksi, penyebaran bakteri yang resisten obat diantara orang orang di rumah sakit. Selain itu perilaku petugas medis, pengunjung pasien yang kurang mematuhi higiene dan sanitasi di rumah sakit, kurangnya sarana dan prasarana rumah sakit atau fasilitas kesehatan, kurangnya pengetahuan petugas kesehatan, pengunjung rumah sakit, dan pasien terhadap infeksi nosokomial.

BACA JUGA :  Wujudkan Ketahanan Pangan, TNI Tanam Jagung 500 ha di Pemalang

“Dalam pelatihan ini kita bekerjasama dengan Perhimpunan pengendalian infrksi cabang Semarang, sehingga semua materi dan pemateri dari mereka. Mrskipun demikian adapula narasumber dari lokal Pemalang, yaitu dari kepala dinas kesehatan, dan dari IDI Pemalang,” tandas Ketua IDI Pemalang, Darmanto.

Ia mengatakan, salah satu hal yang menjadi fokus dalam pelatihan tersebut yaitu pencegahan dan pengendalian infeksi. Terkait dengan kasus infeksi di Pemalang cukup banyak, sebab sebagian besar penyakit diawali dengan infeksi. Khusus materi yang disampaikan dalam pelatihan tersebut lebih menjurus pada perilaku, salah contohnya cara pengelolaan alat alat medis, dimana hal tersebut erat hubungannya dengan pasien. Hal tersebut dilakukan agar tenaga medis maupun pasien tidak saling tertular, sehingga dilakukan upaya pencegahan melalui pelatihan tersebut. Tenaga medis atau tenaga kesehatan memiliki resiko tiga kali dibandingkan masyarakat umum. Dalam acara tersebut peserta benar benar harus paham terkait dengan infeksi, selain itu, para tenaga kesehatan diharapkan bisa memutus rantai penularan infeksi. (T08-Red)

error: