Kota Batik Geber Vaksinasi Booster 2

PEKALONGAN, smpantura – Kota Pekalongan yang dikenal sebagai Kota Batik terus menggeber Vaksinasi booster 2.

Dalam rangka pemenuhan vaksinasi kepada masyarakat umum usia 18 tahun ke atas, Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save The Children dan Migrant Care menggandeng sejumlah komunitas dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Puskesmas Sokorejo,membuka gerai vaksinasi massal yang di selenggarakan di Sekretariat Ansor Eks kelurahan lama sokorejo kelurahan kali Baros Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Senin(20/2).

Lurah Kalibaros, Toro menyambut baik dan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan vaksinasi inklusif ini. Sebab bertujuan lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksinnya.

Dia lalu menghimbau dan mengajak masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasinya hingga dosis keempat atau booster 2 sebagai upaya proteksi lebih untuk menangkal berbagai virus, termasuk virus Corona atau Covid-19.

“Kami masifkan edukasi dan ajakan melalui pamflet, informasi lewat RT/RW agar masyarakat bisa melengkapi dosis vaksinnya sampai booster kedua. Alhamdulillah, pelaksanaan vaksinasi disini juga berjalan tertib, masyarakat Kalibaros dan sekitarnya antusias mengikuti Kegiatan Vaksinasi pada hari ini.

“Dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00 WIB,masyarakat silih berganti datang Untuk mengikuti giat vaksin,terhitung dari capaian hari ini unt 117 masyarakat berhasil di vaksinasi, rata2 melakukan dosis vaksin bosster 4 Ungkap Ita selaku nakes dr puskesmas Sokorejo.

Beliau menyebutkan, adapun dosis vaksinasi yang digunakan dalam booster 2 ini adalah jenis Pfizer. Untuk stok vaksinasi booster 2 sudah di distribusikan ke sejumlah fasyankes setempat, dimana sebelumnya pelaksanaan vaksinasi booster 2 diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan lansia, tetapi kini masyarakat bisa vaksinasi booster 2 di puskesmas terdekat maupun memanfaatkan gerai vaksinasi inklusif dari Migrant Care ini.

BACA JUGA :  Mahasiswa KKN Undip Inisiasi Pelatihan Pembuatan Sabun Organik dari Serbuk Kopi

“Untuk jangka waktu penyuntikan antara dosis 1 ke dosis 2 adalah minimal 6 bulan. Harapan kami, antusias masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinnya bisa tinggi, karena untuk membentuk herd immunity sehingga kasus pandemi Covid-19 ini tidak naik lagi,” harapnya.

Perwakilan Komunitas Petanesia Pekalongan, Edi Dolah memaparkan jika pelaksanaan vaksinasi inklusif Tahun 2023, Migrant menerapkan skema menyasar masyarakat rentan. Terutama yang belum melengkapi dosis vaksinasinya baik kalangan lansia, disabilitas, para penerima bansos dan sebagainya.

“Saat ini kami bekerjasama dengan pendamping PKH di beberapa kelurahan,Dan beberapa komunitas yang ada di kelurahan kalibaros unt mendata penerima PKH, banyak dari para penerima PKH khususnya lansia belum semuanya melakukan vaksinasi booster 2. Sehingga, kami mencoba hadir mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menggelar gerai vaksinasi inklusif di beberapa titik lokasi yang terpusat di beberapa kelurahan secara terjadwal,” kata Edi.

Untuk setiap lokasi gerai vaksin, paling tidak bisa menyasar 200 orang sasaran. Selama periode Februari- 10 Maret 2023 ini ada 31 kegiatan vaksinasi di Kota Pekalongan.

“Semua pihak kami libatkan dalam rangka akselerasi capaian vaksinasi di Kota Pekalongan bisa terlampaui. Kami menargetkan ada 7000 warga bisa tersuntik vaksin,” ujarnya.

salah seorang warga Kalibaros, Antarikso mengaku sengaja dan dengan kesadaran diri sendiri untuk mengikuti vaksinasi booster 2 setelah mendapatkan informasi dr flayer yang beredar. (P05-Red)

Scroll to top
error: