SLAWI, smpantura – Dawet merupakan salah satu minuman yang banyak digemari masyarakat. Rasanya yang manis, gurih, sangat menyegarkan dinikmati setiap saat. Demikian juga dengan dawet kelor yang dijual Yanti (33). Bermula dari sekedar coba-coba, ternyata dawet kelor yang dijualnya banyak disukai oleh pecinta dawet. Sekilas sajian dawet kelor sama persis dengan dawet ayu khas Banjarnegara yang juga tempat asal pemilik usaha tersebut .
Selain berisi olahan tepung beras berwarna hijau yang dibentuk dengan saringan, minuman ini juga disajikan dengan kuah santan yang gurih dan sirup gula kepala yang manis serta irisan nangka yang menambah harus aromanya.
Cita rasa daun kelor yang khas berpadu dengan daun pandan baru terasa setelah kita menikmatinya. Es dawet daun kelor ini bisa dijumpai di salah satu kios di Jalan Wahid Hasyim Slawi tak jauh dari rumah dinas Bupati Tegal dan di komplek Ruko Slawi. Dawet daun kelor ini dijual dengan harga terjangkau. Cukup dengan uang Rp 6.000 pembeli sudah dapat menikmati satu gelas es dawet daun kelor .
Yanti yang telah mengelola kios es dawet daun kelor ini menyebutkan, pembuatan dawet daun kelor bermula dari hobi menanam yang ditekuni pengusaha dawet ini.Setiap sore saat menyiram tanaman termasuk pohon daun kelor yang tumbuh di halaman, pengusaha dawet daun kelor ini sekaligus bershalawat dan mengharapkan agar tanaman yang ditanam dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Dari berbagai sumber, daun kelor diketahui mempunyai banyak khasiat, diantaranya mencegah diabetes, mencegah penyakit jantung, penyakit diare, penyakit kanker. Selain itu menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.
Yanti menyebutkan, cara membuatnya dawet daun kelor sama seperti dawet lainnya. Dawet dibuat dari campuran tepung aren, tepung tapioka dan tepung beras.Adonan ini kemudian dicampur dengan air pandan dan daun kelor untuk kemudian direbus. “Adonan direbus di atas kompor dengan api sedang hingga mengental dan adonan berubah warna menjadi hijau mengkilat.”
“Selanjutnya adonan disaring menggunakan cetakan dawet yang dibawahnya berisi air es. Setelah itu siap disajikan dengan kuah santan dan sirup gula kelapa dan irisan nangka,” jelas Yanti.
Untuk menjaga cita rasa, gula kelapa didatangkan dari Banjarnegara. “Rasanya akan beda bila menggunakan gula jawa disini,” tutur Yanti saat ditemui di kiosnya di Jalan Wahid Hasyim.Yanti menyebutkan, pada hari biasa dari pukul 09.00 sampai 16.00, es dawet daun kelor terjual hingga 150 gelas. Namun, bila hari libur atau akhir pekan, dia bisa menjual lebih banyak lagi.
Pada bulan Ramadan lalu, setiap sore sedikitnya bisa menjual 300 gelas. Tak hanya es dawet daun kelor, di kiosnya, Yanti juga menawarkan dawet dengan varian rasa minuman serbuk dengan berbagai rasa, seperti strawberry, durian, capucino, bubble gum dengan harga Rp 8.000 per gelas.
“Biasanya anak-anak yang suka, minuman serbuk diblender kemudian diberi dawet,” tuturnya.
Sementara Aisyah (43) pelanggan es dawet daun kelor mengaku kerap membeli di kios tersebut. Selain segar , dawet daun kelor juga rasanya enak dan segar. “Yang jelas beda dengan lainnya,” tuturnya. (T04_red)
Baca Juga