TEGAL, smpantura – Target pendapatan Pasar Pagi Tegal dalam triwulan pertama tahun 2025 diklaim melampaui target karena dampak penggunaan sistem retribusi elektronik (e-retribusi). Pendapatan retribusi pada Blok A dan Blok B tercatat telah mencapai 17 persen.
Kepala Pasar Pagi Tegal, Tarjono menyebut bahwa kios, konter dan los pedagang di Pasar Pagi Tegal terbagi menjadi tiga kelompok yakni Blok A, Blok B dan Blok C.
Untuk kawasan Blok A ditempati pedagang yang mayoritas merupakan penjual pakaian, tas dan sepati. Sedangkan Blok B dan Blok C terdiri atas pedagang pakaian, buah, sayur, daging hingga ikan.
“Alhamdulillah pendapatan di bulan Januari hingga Maret 2025 sudah mencapai 17 persen, dari target 15 persen atau lima persen setiap bulannya,” ujar Tarjono.
Pencapaian itu diperoleh dari retribusi sewa kios Rp 1.200 per meter dan retribusi kebersihan Rp 2.500 per hari. Sedangkan sewa konter mencapai Rp 900 per meter dan kebersihan Rp 700 per hari.
Kenaikan pendapatan diklaim berkat edukasi kepada pedagang akan kewajiban mereka untuk membayar retribusi kepada pemerintah yang diperkuat dengan sistem e-retribusi. Namun, dari sekian banyak pedagang di Pasar Pagi, baru 80 persen yang memanfaatkan e-retribusi.
“Sisanya masih kami usulkan karena mereka memiliki tunggakan retribusi di tahun 2022-2023,” jelasnya.
Tarjono menambahkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi Pasar Pagi Tegal di tahun 2024 mampu mencapai 80 persen atau senilai Rp 900 juta dari target Rp 1,3 miliar. Jumlah itu diakui Tarjono mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya menyentuh 60-70 persen.
Meski begitu, Tarjono mengaku masih banyak evaluasi yang perlu dilakukan, seperti penyediaan sarana prasarana yang belum memadai.
“Ada sarpras eskalator, kelistrikan dan plafon. Memang bangunan pasar sudah tua, sehingga perlu perbaikan-perbaikan, khususnya saat terjadi hujan yang banyak dikeluhkan dengan atap bocor,” pungkasnya. **
Berita Lainnya di PUSKAPIK.COM:
