SLAWI, smpantura – Pendopo Jogo Kali yang berlokasi di RT 04 RW 03 Kelurahan Kagok, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, berumur ratusan tahun. Ternyata, pendopo itu diboyong dari dari Desa Semin, Candisari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada tahun 2012.
Lokasi pendopo ini terletak di sebelah barat bibir Sungai Gung masuk Kelurahan Kagok. Pendopo ini unik karena memiliki 12 pilar kayu jati, yakni 4 pilar utama, 4 pilar luar dan 4 pilar samping.
Jumlah pilar itu menandakan wujud kalimah toyibah. Pendopo itu didirikan oleh almarhum Abah Sururi Hamdan sejak tahun 2012. Di dalam Pendopo Jogo Kali tersebut, bersemayam jenazah Abah Sururi Hamdan yang meninggal pada Oktober 2021 lalu.
“Pendopo ini sudah berumur ratusan tahun. Awalnya pendopo itu berasal dari Desa Semin, Candisari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta,” kata Penerus Almarhum Abah Sururi Hamdan, Ustad Parwadi.
Perakitan kembali pendopo yang sudah berumur ratusan tahun itu, dilakukan selama 40 hari. Perakit pendopo orang khusus dari Gunung Kidul.
“Tukangnya, mbedol (ambil) dari sana (Gunung Kidul), karena mereka yang membongkar dan bisa merakit kembali di sini,” terang Ustad Parwadi.
Usai 40 hari pembangunan pendopo, Parwadi diberi tugas oleh Abah Sururi Hamdan untuk bertafakur dipinggir Kali Gung selama 40 malam.
Nama Pendopo Jogo Kali memiliki makna yakni, kali adalah tempatnya kesucian dan kotoran, dimana harus bisa dijaga.
“Dengan berzikir akan menenangkan hati. Intinya adalah ketenangan qolbu,” tuturnya.
Parwadi yang merupakan putra mantu Abah Sururi Hamdan, mendapatkan wejangan untuk sebagai pegangan hidup. ”
“Niat, yakin dan pasrah,” kata Parwadi yang menyampaikan wejangan Abah Sururi Hamdan yang menjadi pegangan sampai sekarang ini.