BREBES, smpantura – Penyaluran air bersih ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Brebes masih terus berlanjut.
Hingga pertengahan September ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes sudah menyalurkan 436.000 liter air bersih. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan Agustus lalu yang tercatat hanya 323.000 liter.
Bantuan air bersih tersebut telah diberikan kepada sekitar 3.607 kepala keluarga (KK) atau sekitar 14.890 jiwa di 22 desa yang tersebar di delapan kecamatan. Yaitu kecamatan Bantarkawung, Bumiayu, Tonjong, Paguyangan, Sirampog, Ketanggungan, Banjarharjo, dan Larangan.
Kepala BPBD Brebes, Nushy Mansur, melalui Koordinator Satgas Penanggulangan Bencana Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan bahwa permintaan air bersih dari masyarakat terus meningkat seiring dengan semakin terbatasnya akses terhadap sumber air alami.
Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, banyak sumur warga mengering sehingga mereka bergantung sepenuhnya pada bantuan air dari BPBD.”Menurunnya cadangan air di berbagai wilayah memaksa kami untuk mempercepat distribusi air bersih. Kami berupaya agar seluruh warga terdampak mendapatkan bantuan secara merata,” ujarnya.
Menurut Budi, dropping air bersih akan terus dilakukan hingga musim penghujan tiba atau sampai sumber air warga kembali normal. Agus Supriyanto, Sekretaris Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, menuturkan bahwa di wilayahnya masih ada sekitar 250 KK yang sangat bergantung pada dropping air bersih dari BPBD.
“Mereka yang tersebar di Dukuh Buaran, Sawangan, dan Cilakar mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur-sumur di pedukuhan tersebut menyusut debit airnya,” jelasnya. (**)
Baca Juga