BUMIAYU, smpantura– Puluhan rumah terdampak pergerakan tanah di Dukuh Karanganyar, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, dibongkar, Sabtu (5/11). Rumah rumah itu dibongkar karena rusak dan membahayakan. Sementara pemiliknya mengungsi.
Kepala BPBD Kabupaten Brebes Nushy Mansur melalui Koordinator Sukarelawan Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan, total ada 57 rumah yang harus dibongkar.”Pembongkaran dilakukan bertahap. Hari ini (Sabtu, 5/11) ada 12 rumah yang dibongkar, ” kata Budi.
Menurut Budi, ada sekitar lebih kurang 300 sukarelawan, termasuk TNI dan Polri yang membantu pembongkaran rumah.”Pembongkaran ini harus hati hati. Sebab, material hasil bongkaran akan digunakan buat hunian sementara,” katanya.
Budi menambahkan, fenomena pergerakan tanah sudah mulai terjadi sejak 2020, terutama saat musim penghujan.“Kali ini, frekuensi (pergerakan tanah) sangat tinggi sehingga dampak yang ditimbulkan cukup parah,” kata dia. Tim geologi, lanjut Budi, sudah melakukan kajian atas fenomena pergerakan tanah tersebut. Hasilnya, lokasi bencana tidak layak untuk permukiman karena labil dan rawan pergerakan tanah. “Harus relokasi,” ujarnya.
Kades Sridadi, Sudiryo, mengatakan, jumlah warga terdampak pergerakan tanah ada 767 jiwa dari 187 KK. Menyusul pembongkaran rumah, akan di bangun hunian sementara (huntara) di tanah bengkok desa.”Sementara menunggu huntara selesai, warga mengungsi di Ponpes Al Insan Kaligiri. Ada juga yang ke rumah rumah warga yang kondisinya aman dari pergerakan tanah,” katanya. (T06-red)