BUMIAYU,smpantura– Pemerintah Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, menggelar ritual adat Ratiban. Yaitu tradisi leluhur sebagai bentuk syukur atas kelimpahan rezeki dari Sang Pencipta.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (28/7) mulai pukul 14.00 itu, dimulai dengan kirab tumpeng. Ribuan warga yang mengikuti kegiatan tersebut mengarak puluhan tumpeng dan hasil bumi dari kantor desa menuju Telaga Ranjeng.
Sesampai di Telaga Ranjeng, acara dilanjutkan dengan istigotsah doa bersama. Selesai itu, dilanjutkan dengan memberi makan ikan ikan penghuni Telaga Ranjeng.
Tradisi ratiban kemudian dipungkasi dengan kepungan atau makan bersama. Gunungan tumpeng berukuran besar dan tumpeng-tumpeng lainnya menjadi rebutan warga. Mereka meyakini makanan yang telah didoakan tersebut mendatangkan keberkahan.
Rangkaian tradisi leluhur tersebut juga diramaikan kesenian Ronggeng. Sebuah tarian yang lekat dengan Desa Pandansari. Tarian inilah yang konon menghibur para pekerja saat proses pembangunan pabrik Teh Kaligua, 134 tahun yang lalu.
Kades Pandansari, Irwan Susanto, mengatakan, Ratiban dilaksanakan setiap tahun untuk menjaga tradisi warisan leluhur.”Inti dari kegiatan ini adalah doa bersama, mensyukuri nikmat Allah Swt atas kelancaran pertanian dan lain sebagainya,” katanya.
Ratiban, lanjut kades, juga menjadi tempat pemersatu warga.”Seluruh warga berkumpul menjadi satu saling bersilaturahmi,” katanya.
Mewakili Pj Bupati Brebes, Kepala Disbudpar Kabupaten Rofik Qoidul Adzam, mengapresiasi komitmen warga Pandansari dalam menjaga tradisi Ratiban. Menurut dia, Ratiban bisa menjadi daya tarik wisata Kaligua.”Muaranya adalah peningkatan perekonomian warga,” kata dia.
Sementara, sejumlah tamu undangan yang hadir juga sepakat jika Kaligua Pandansari potensial menjadi destinasi wisata. Diantaranya adalah Fuad Hidayat (DPRD Jateng), Ferry Anggrianto (Ketua PAC PDIP Paguyangan), Agung Widiantoro (DPR RI) dan Ahmad Zamroni (DPRD Brebes). Mereka siap membantu pengembangan wisata desa di kaki Gunung Slamet tersebut.(T06)