BREBES, smpantura – Ratusan buruh dari berbagai serikat di Kabupaten Brebes, berunjuk rasa di depan gedung DPRD, Jumat (1/11). Mereka demo salah satunya untuk menuntut upah yang layak.
Ratusan buruh itu datang ke DPRD Brebes sekitar pukul 10.00 WIB. Di depan gedung wakil rakyat, mereka berorasi. Sedikitnya ada lima tuntutam yang disampaikam buruh dalam aksinya tersebut. Selain upah yang layak, mereka juga mentut lowongan kerja untuk laki-laki.
Aksi para buruh itu, sempat menutup jalur Pantura Kota Brebes. Bahkan, polisi yang mengamankan aksi itu, terpaksa mengalihkan arus lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan. Usai berorasi, perwakilan buruh ditemui anggota DPRD Brebes dan perwakilan Pemkab Brebes untuk beraudiensi.
Ketua Sebumi Brebes, Bambang Suhendi mengatakan, pihaknya membawa lima tuntutan dalam aksi demo tersebut. Di antaranya, upah layak nasional, lowongan pekerjaan untuk laki-laki, transportasi yang layak dan nyaman untuk buruh, transportasi gratis yang aman dan nyaman untuk anak sekolah, dan ruang publik yang aman.
“Saat ini upah di Brebes sangat rendah dibanding daerah-daerah lain. Sebenarnya upah yang layak atau standar ini, tidak bisa lepas dari peran pimpinan-pimpinan daerah. UMK Brebes saat ini Rp 2.103.100. Kalau di daerah-daerah lain sudah ada yang Rp5 juta,” ungkapnya.
Menurut dia, para buruh mendorong strategi atau langkah kongkret pemerintah daerah untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat, bahwa upah buruh di Brebes sangat jauh lebih rendah dibandingkan dengan daerah atau kota lain. Karena itu, para buruh menutut agar upah di Kabupaten Brebes bisa naik signifikan di tahun 2025.
“Upah layak bagi buruh Brebes ini pada akhirnya akan meningkatkan taraf kehidupan kelompok masyarakat lainnya. Dengan upah layak buruh mampu berperan lebih besar secara ekonomi, sehingga dapat mengangkat masyarakat Kabupaten Brebes dari kemiskinan,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, para buruh yang berdemo berasal dari Serikat Buruh Merdeka Indonesia (Sebumi), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Mereka juga menutut lowongan kerja untuk laki-laki lebih dimaksimalkan untuk pabrik-pabrik di Kabupaten Brebes.
“Banyaknya pabrik di Brebes merekrutnya perempuan. Walaupun ijazah SMP sudah bisa masuk, tapi hari ini banyak juga laki-laki yang menganggur. Kalau yang kerja perempuan sedangkan laki-lakinya menganggur, berpotensi pada meningkatnya angka perceraian,” sambungnya.
Menanggapi tuntutan buruh, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Warsito Eko Putro mengatakan, saat ini pabrik pabrik memang lebih banyak merekrut karyawan perempuan. Itu karena banyak pabrik yang bergerak di sektor industri garmen dan sepatu. Namun ada beberapa perusahaan yang menerima pekerja laki-laki.
“Kita juga memberikan informasi untuk masyarakat Brebes, khususnya laki-laki, kita ada aplikasi dari Kementerian Tenaga Kerja, yaitu Siap Kerja, yang memberikan peluang kepada calon pekerja laki-laki, tapi disesuaikan dengan kompetensi,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para HRD perusahaan agar mereka bisa menampung pekerja laki-laki. Namun perusahaan memiliki kriteria untuk merekrut pekerja laki-laki. “Kita tidak kaku, perusahaan punya kriteria masing-masing,” pungkasnya. **
Baca Juga