BREBES, smpantura – Kades Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Tasir, menegaskan siap untuk diaudit terkait penggunaan dana desa. Pernyataan ini disampaikan dalam audiensi bersama perwakilan warga yang menggelar unjuk rasa pada Rabu (8/1).
“Kami siap diaudit, baik secara fisik maupun non-fisik, terkait tuduhan penyimpangan dana desa,” ujar kades saat audiensi di Balai Desa Kedungoleng. Dalam audiensi tersebut, sejumlah isu menjadi sorotan warga, termasuk pembangunan Gedung Serba Guna, penggunaan dana PPKM 2022, dana pemuda 2024, serta anggaran untuk pemberdayaan perempuan, posyandu, penanganan stunting, dan program bagi anak putus sekolah.
Bidan Desa Kedungoleng, Marina, yang turut hadir dalam audiensi, menyampaikan kekecewaannya terhadap ketidakjelasan anggaran kesehatan.”Kami, bersama kader-kader posyandu, telah bekerja sepenuhnya dengan maksimal. Namun, anggaran untuk kesehatan belum dicairkan. Kami terpaksa menggunakan dana talangan yang hingga kini belum digantikan,” ungkap Marina.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kedungoleng, Tefur, juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana desa.”Kami dari BPD sering meminta laporan, tapi selalu dipersulit. Sudah kami ingatkan untuk lebih transparan, tetapi tidak dihiraukan. Ini yang akhirnya memicu aksi warga,” katanya.Tefur berharap aksi unjuk rasa ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan desa ke depannya.
Baca Juga

Sementara itu, Koordinator Aksi, Karyoto, menyebutkan bahwa hasil audiensi akan menjadi acuan langkah berikutnya. Ia menegaskan pentingnya audit menyeluruh untuk memastikan pengelolaan dana desa yang lebih transparan.”Kami akan terus mengawal hingga ada kejelasan terkait temuan ini,” tegasnya. **
Baca Juga
