TEGAL, smpantura – Tiga pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tegal, adu gagasan atasi permasalahan daerah dalam dialog politik yang digelar PD Muhammadiyah di Gedung Aisyiyah, Kota Tegal, Minggu (15/9/2024).
Ketiga pasangan bakal calon yang hadir dalam kegiatan itu adalah H. Edy Suripno-H. Akhmad Satori, H. Dedy Yon Supriyono-Hj Tazkiyyatul Mutmainah dan Faruq Ibnul Haqi-M Ashim Adz Dzorif Fikri.
Dalam dialog yang dipandu moderator, Abdulah Sungkar, para paslon saling menuangkan ide gagasan melalui visi misi maupun program kerja yang menitikberatkan kepentingan rakyat.
Solusi yang mereka tawarkan itu berpotensi menarik perhatian dan disambut positif para calon pemilih untuk melabuhkan suaranya.
Bakal calon wali kota Tegal, H. Edy Suripno menawarkan program lima tahun ke depan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan dan tempat tinggal.
Program itu tertuang dalam nawakarsa sembilan kehendak yang meliputi kesehatan dan santunan kematian, wajib sekolah sampai sarjana, berjualan nyaman, renovasi rumah rusak, hibah tanah untuk tempat ibadah dan sertifikat tanah untuk rakyat, perbaikan infrastruktur, operasional yang layak serta jaminan pemerintahan melindungi (ngayomi), melayani (ngayani) dan menyejahterakan (ngayani).
“Ada penyelarasan dengan visi Kota Tegal Nyawiji akronim dari nyaman, wibawa dan sinerji,” katanya.
Sementara bakal calon wali kota Tegal, H. Dedy Yon menyatakan bakal melanjutkan pembangunan di Kota Bahari yang salah satunya menata wajah kota di kawasan Stasiun.
Dedy juga akan memperhatikan kebijakan-kebijakan yang berkeadilan dan berpihak kepada masyarakat.
Sedangkan bakal calon wali kota Tegal, Faruq Ibnul Haqi, menekankan sembilan program unggulan seperti seragam sekolah gratis bagi siswa baru jenjang SD dan SMP baik negeri maupun swasta.
Hal itu dilakukan untuk menjawab keluhan para orang tua pada saat menghadapi tahun ajaran baru.
Kemudian dia juga menawarkan program satu ambulance gratis di setiap kelurahan, meningkatkan dana operasional RT RT, peningkatan layanan kesehatan, menciptakan kesempatan kerja dengan kolaborasi antara pengusaha, UMKM, perbankan dan profesional.
Dalam closing statement, Mas Uyip manyampaikan bahwa orang yang beruntung adalah orang yang menangkap masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk mengubah kondisi yang akan datang.
“Maka orang yang merugi, adalah orang yang tidak bisa belajar untuk melihat peristiwa yang terjadi untuk dijadikan bekal di masa mendatang. Belajarlah untuk mengambil hikmah, gunakan hati kita, memilih dengan hati kita dan serahkan semua kepadaNya,” tegas Mas Uyip.
Baca Juga