PEMALANG, smpantura – Di pesisir Pantai Widuri Pemalang berdiri bangunan megah yang menghadap ke Laut Jawa. Tak pernah sepi dan menjadi magnet Kabupaten Pemalang bagi para peziarah yang ingin ngalap berkah.
Makam Syekh Maulana Syamsuddin atau yang dikenal dengan sebutan Jogo Segoro atau Penjaga Laut. Tokoh ulama yang memiliki nama lengkap Sayyid Hasan Syamsuddin bin Awwadh Al-Alawi itu, diperkirakan lahir sekitar tahun 1700-an Masehi atau 1100 Hijriah dari keluarga santri, pejuang, dan negarawan.
Tim Gromed melakukan jelajah ke Makam Syekh Maulana Syamsuddin di Kelurahan Sugiwaras, Kecamatan/ Kabupaten Pemalang. Saat memasuki gerbang Makam Waliyullah ini, banyak peziarah yang menikmati keindahan makan ini. Di sebelah Utara, terlihat bangunan layaknya menara.
Yakni, sebuah sumur untuk wudlu. Namun, uniknya air dalam sumur itu rasanya tawar. Padahal, jarak antara sumur dengan laut hanya sekitar 100 meter. Di lokasi itu, hanya sukur Kramat ini yang memiliki air tawar.
Memasuki areal Makam Syech Maulana Syamsuddin, ada beberapa makam yang merupakan tokoh wilayah tersebut. Di bangunan utama, makam Syech Maulana Syamsuddin atau yang dikenal dengan sebutan Syarifuddin yang berarti kemuliaan agama ini, bersemayam.
Puluhan peziarah dengan khusyuk mengumandangkan doa-doa dan sholawat. Lantunan ayat-ayat suci Alquran menggema di makam Syech Syamsuddin yang terbungkus dengan kain putih.
Syecah Syamsuddin yang juga bergelar Mbah Kramat atau dalam bahasa Arabnya Shohibul Karomah mengisyaratkan bahwa Syekh Maulana Syamsuddin juga seorang ulama pilihan yang suci, arif billah, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang memiliki berbagai kemampuan yang dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia. Hal itu terwujud karena ketakwaan, kesalehan, dan dekatnya dengan Allah SWT.
Gelar lainnya yang juga disematkan pada dirinya adalah Jogo Segoro. Jogo Segoro berarti penjaga lautan, mengisyaratkan bahwa Syekh Maulana Syamsuddin adalah sosok ulama yang tidak hanya mumpuni dalam bidang agama, tetapi juga sebagai sosok pejuang yang memiliki keahlian dalam strategi perang dan kelautan.
Makam Syekh Maulana Syamsuddin, Dahulu Merupakan Pesantren Tempat Sang Syekh Mengajar Agama. Syekh Maulana Syamsuddin wafat pada tahun 1778 M/1199 H di desa Tanjungsari, kelurahan Sugihwaras, dan dimakamkan di desa tersebut. **
Berita Lainnya di PUSKAPIK.COM:
