Masyarakat Berbondong-Bondong Suntik Vaksin Booster 2

PEKALONGAN, smpantura – Sejak mulai diberlakukan dosis 4 atau booster 2 dari Pemerintah Pusat untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas, masyarakat Kota Pekalongan mulai mengikuti vaksinasi booster 2, salah satunya seperti yang terlihat di gerai vaksinasi inklusif yang dibuka oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save The Children dan Migrant Care menggandeng sejumlah komunitas dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Puskesmas Noyontaan, berlangsung di Gedung Serbaguna kelurahan Noyontaan Sari Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jum’at (17/2).

Lurah Noyontaan, Sari Fany menyambut baik dan sangat mendukung pelaksanaan vaksinasi inklusif yang digelar oleh Migrant Care, bekerjasama dengan Puskesmas Noyontaan dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksinnya.

Lurah Noyontaan mengajak masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasinya hingga dosis keempat atau booster 2 sebagai upaya proteksi lebih untuk menangkal berbagai virus, termasuk virus Corona atau Covid-19.

“Kami masifkan edukasi dan ajakan melalui pamflet, informasi lewat RT/RW agar masyarakat bisa melengkapi dosis vaksinnya sampai booster kedua. Alhamdulillah, pelaksanaan vaksinasi disini juga berjalan tertib, masyarakat Noyontaan Sari antusias mengikuti. Kami berharap, seluruh masyarakat khususnya warga Kelurahan Noyontaan Sari dan sekitarnya bisa tersuntik vaksin baik dosis 1, 2 , 3 , atau 4,” tegasnya.

“Dari pukul 08.00 sampai pukul 11.00 WIB,masyarakat silih berganti datang Untuk mengikuti giat vaksin dosis 1,dosis 2, booster 1 dan booster 2 justru lebih banyak sekitar belasan,” tutur nakes puskesmas Noyontaan

Beliau menyebutkan, adapun dosis vaksinasi yang digunakan dalam booster 2 ini adalah jenis Pfizer.

Untuk stok vaksinasi booster 2, sudah di distribusikan ke sejumlah fasyankes setempat, dimana sebelumnya pelaksanaan vaksinasi booster 2 diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan lansia, tetapi kini masyarakat bisa vaksinasi booster 2 di puskesmas terdekat maupun memanfaatkan gerai vaksinasi inklusif dari Migrant Care ini.

BACA JUGA :  Mahasiswa KKN Undip Inisiasi Pelatihan Pembuatan Sabun Organik dari Serbuk Kopi

“Untuk jangka waktu penyuntikan antara dosis 1 ke dosis 2 adalah minimal 6 bulan. Harapan kami, antusias masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinnya bisa tinggi, karena untuk membentuk herd immunity sehingga kasus pandemi Covid-19 ini tidak naik lagi,” harapnya.

Perwakilan Komunitas Petanesia Pekalongan, Edi Dolah memaparkan bahwa, pelaksanaan vaksinasi inklusif ini di Tahun 2023 ini, Migrant Care mencoba menerapkan skema menyasar masyarakat rentan yang belum melengkapi dosis vaksinasinya baik kalangan lansia, disabilitas, para penerima bansos dan sebagainya.

“Saat ini kami bekerjasama dengan pendamping PKH di beberapa kelurahan, data penerima PKH sangat banyak dan mereka penerima PKH khususnya lansia belum semuanya melakukan vaksinasi booster 2. Sehingga, kami mencoba hadir mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menggelar gerai vaksinasi inklusif di beberapa titik lokasi yang terpusat di beberapa kelurahan secara terjadwal,” beber Edi.

Lanjut, Edi menambahkan, untuk setiap lokasi gerai vaksin paling tidak bisa menyasar 200 orang sasaran. Selama periode Februari- 10 Maret 2023 ini ada 31 kegiatan vaksinasi di Kota Pekalongan.

“Semua pihak kami libatkan dalam rangka akselerasi capaian vaksinasi di Kota Pekalongan bisa terlampaui. Untuk periode Februari-10 Maret 2023 ini kami menargetkan ada 7000 masyarakat di Kota Pekalongan bisa tersuntik vaksin,” ujarnya.

Gerai vaksinasi inklusif ini dimanfaatkan oleh salah seorang warga Noyontaan Sari Safrudin (51). Ia mengaku sengaja dan dengan kesadaran diri sendiri untuk mengikuti vaksinasi booster 2 setelah mendapatkan informasi dr flayer yang beredar. (P05-Red)

Scroll to top
error: