SMPANTURA.COM, Cerita Mistis – Nama Gunung Kemukus mungkin tidak asing ditelinga. Mendengarnya, pasti akan berpikir perihal pesugihan. Ya, Gunung Kemukus yang berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, sangat kental dengan ritual pesugihan. Yang paling dikenal adalah ritual pesugihan dengan pasangan bukan suami istri.
Kisah pesugihan melalui ritual bersetubuh dengan bukan pasangan sah ini, memang tidak hanya cerita belaka di gunung yang berada di ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut ini. Kisah ini juga dialami salah seorang warga di Kota Tegal, sebut saja Darun. Pria ini menjadi saksi ritual pesugihan yang dilakukan saudaranya di Gunung Kemukus, tempat dimakamkannya seorang putra dari raja terakhir Majapahit, yaitu Prabu Brawijaya V dengan seorang selir, yang bernama Pangeran Samudera.
Sekedar diketahui, Darun ini, sebelumnya juga pernah berkisah di smpantura.news, mengenai pengalamannya mengantar dan menjadi saksi saudaranya yang melakukan ritual pesugihan di Kabupaten Tegal. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2000-an, dan selang dua tahun kemudian, Darun ini Kembali menjadi saksi peristiwa ritual pesugihan yang dilakukan saudaranya di Gunung Kemukus.
Cerita Mistis Darun Lainnya Klik Disini
Singkat cerita, Darun yang saat ini masih berstatus lajang, dihampiri saudara yang lainnya. Mereka berbincang-bincang, dan yang inti perbincangannya, Darun diminta untuk mengantarkan saudaranya ini pergi ke Gunung Kemukus.
Saudaranya Darun ini, sebut saja Dirman, sudah berkeluarga. Ia nekat mengambil jalan pintas melalui ritual pesugihan karena usahanya terpuruk. Ia ingin usahanya bangkit melalui proses yang menyimpang tersebut.
Setelah hari dan Waktu yang telah disepakati tiba, kedua pria ini akhirnya berangkat ke Gunung Kemukus. Dirman, sebenarnya ragu untuk berangkat ke Gunung Kemukus, karena belum mempunyai pasangan untuk proses ritual. Padahal untuk menjalani ritual ini, syarat utamanya harus berpasangan dan bukan suami istri. Meski demikian, Dirman tetap memutuskan berangkat bersama Darun, dengan harapan bisa mendapatkan pasangan di lokasi nanti.
Singkat cerita, kedua orang ini berangkat dari Kota Tegal siang hari dan sampai di Gunung Kemukus malam hari. Sesampainya di Gunung Kemukus, kedua orang ini singgah di warung yang banyak terdapat di sana. Dirman yang sedang melepas lelah di Warung, seperti kejatuhan bintang. Ya, apa yang diharapkan untuk menemukan pasangan bisa terwujud.
Saat sedang asyik ngopi di warung ini, Dirman secara kebetulan bertemu seorang Wanita yang juga berniat melakukan ritual, tetapi belum mempunyai pasangan. Wanita paru baya dengan wajah cantik dan rambut lurus ini, mengaku berasal dari Kabupaten Batang. Dirman dan Wanita ini pun terlibat perbincangan, dan bersepakat untuk melaksanakan ritual bersama.
Pasangan bukan muhrim ini, kemudian menemui paranormal yang akan membimbing mereka untuk melaksanakan ritual. Setelah bertemu dengan paranormal yang dituju, mereka kemudian berbincang. Dalam perbincangan ini, sang paranormal selain mengungkapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi, juga menyampaikan, dari dua orang yang melakukan ritual tidak akan berhasil semua, dan hanya satu yang berhasil. Namun bagi siapa pun dari pasangan ini yang berhasil wajib membantu pasangannya yang tidak berhasil. Ketentuan ini menjadi syarat mutlak.
Setelah Panjang lebar, sang paranormal menjelaskan, Dirman dan pasangannya sepakat. Mereka kemudian diminta untuk memenuhi syarat lain, seperti sesaji dan melakukan proses awal. Setelah mereka memenuhi semua itu, puncaknya pasangan ini melakukan ritual persetubuhan. Proses itu berlangsung hampir menjelang pagi.
Singkat cerita, proses ritual selesai dengan sempurna. Keduanya kemudian Kembali ke warung. Sebelum pulang, mereka saling bertukar nomor HP untuk berkomunikasi. Sang paranormal juga berpesan, siapa pun yang nantinya berhasil diminta melapor ke dirinya. Dirman dan pasangannya itu, kemudian berpisah untuk kembali ke kota tempat tinggalnya masing-masing.
Hari berganti bulan, dari proses ritual di Gunung Kemukus, ternyata yang berhasil adalah Dirman. Sepulang dari Gunung Kemukus, Dirman Kembali menggeluti usahanya membuka Warteng atau warung tegal di Jakarta. Usaha yang dijalani Dirman mengalami kemajuan pesat. Omzet dari usaha warteg yang dijalani Dirman terus naik hingga berkembang.
Saat itu, Dirman ingat atas pesan Sang paranormal untuk melapor. Dirman pun pergi kembali ke Gunung Kemukus untuk menemui paranormalnya, dengan tujuan melapor. Saat menemui paranormalnya ini, Dirman mendapat pesan agar membantu pasangannya saat melakukan ritual. Setelah Kembali, Dirman melaksanakan pesan dari paranormalnya ini.
Selama beberapa bulan, bantuan keuangan yang diberikan Dirman ke pasangannya berjalan lancar. Uang yang dikirim itu nilainnya juga cukup besar. Setelah hampir setahun berjalan, entah apa penyebabnya, lantaran lupa atau malas, bantuan keuangan yang diberikan ke pasangannya itu berhenti. Dirman tidak lagi mengirimkan uang ke pasangan ritualnya ini.
Melihat gelagat yang tidak baik ini, Wanita pasangan Dirman memutuskan pergi ke Gunung Kemukus untuk menemui paranormalnya. Apa yang dialaminya itu diceritakan ke paranormalnya. Dari laporan yang disampaikan Wanita ini, paranormal hanya bilang “ya sudah, nanti lihat saja”. Setelah mendapat pesan itu, Wanita tersebut kemudian pulang.
Beberapa minggu kemudian, kejadian aneh dialami Dirman. Waktu itu, Dirman yang masih menggeluti usaha warteg, tengah memasak di warungnya. Suasana seperti biasa, layaknya aktifitas Dirman sehari-hari di wartengnya. Setelah selesai memasak, Dirman merasa capai dan tidur. Namun anehnya, Dirman ini tidur sangat lama. Lantaran curiga, karyawan di Wartengnya memberanikan diri membangunkan Dirman. Namun saat dibangunkan, Dirman tidak bangun-bangun. Setelah meminta bantuan orang sekitar, dan dilakukan pemeriksaan, Dirman ternyata sudah meninggal dunia.
Paska meninggalnya Dirman, usaha wartegnya terus merosot hingga akhirnya bangkrut. **
Baca Juga
