Pendidikan karakter menjadi salah satu usaha preventif di tengah maraknya berbagai persoalan yang terjadi di kalangan anak-anak, remaja, maupun generasi muda. Apalagi di tengah krisisnya perilaku anak-anak muda yang sudah memprihatinkan. Pendidikan karakter dapat dimulai dari tingkatan yang paling awal yaitu di keluarga, lingkungan masyarakat, lanjut ke tingkat sekolah. Pemerintah dalam hal ini, sudah melakukan berbagai upaya untuk memberikan edukasi melalui materi pembelajaran di sekolah, buku-buku pelajaran, ekstrakurikuler dengan harapan dapat menanamkan budi pekerti yang baik kepada anak-anak di lingkup manapun.
Pada era globalisasi seperti saat ini, keberadaan lagu daerah seringkali terlupakan oleh generasi muda karena tergeser oleh musik modern. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk melestarikan lagu daerah agar tetap hidup dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembentukan karakter anak-anak. Dengan mengenal dan memahami lagu daerah, siswa dapat belajar tentang keanekaragaman budaya Indonesia, memperkuat rasa cinta tanah air, serta mengembangkan rasa empati dan toleransi terhadap perbedaan budaya di antara sesama. Oleh karena itu, pemanfaatan lagu daerah dalam pendidikan karakter siswa SD sangat penting untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia dan membentuk generasi muda yang berkarakter.
Tembang dolanan “Dhondhong Opo Salak” merupakan salah satu tembang tradisional dari Jawa yang sering diajarkan kepada anak-anak sebagai bagian dari pendidikan karakter. Tembang ini memiliki nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam pembentukan karakter anak, seperti disiplin, kesederhanaan, dan kebersamaan. “Dhondhong Opo Salak” adalah salah satu contoh tembang dolanan yang sederhana, yang digunakan untuk mengajarkan anak-anak melalui lagu dan permainan.
Dalam konteks pendidikan karakter, tembang ini mengandung beberapa pesan moral yang dapat memperkaya pengajaran karakter kepada anak-anak, seperti mengajarkan mereka pentingnya kedisiplinan dan kejujuran dalam mengikuti aturan permainan atau dalam kehidupan sehari-hari, mendorong anak-anak untuk belajar bekerja sama, berinteraksi, dan menghargai satu sama lain, menggambarkan pentingnya hidup dalam kesederhanaan dan mengutamakan kebersamaan, bukan kepemilikan atau pencapaian pribadi semata, mengandung pesan untuk saling peduli terhadap sesama, memahami keadaan orang lain, dan menghargai perbedaan.
Pendidikan karakter melalui tembang dolanan seperti “Dhondhong Opo Salak” dapat dilakukan dengan cara menyampaikan dalam kegiatan belajar mengajar, melakukan permainan kelompok sambil menyanyikan tembang ini dapat mempererat hubungan sosial dan meningkatkan keterampilan bekerja sama, orang tua atau guru bisa mengajak anak-anak untuk merenungkan pesan yang ada dalam tembang dan bagaimana mereka bisa mengaplikasikan nilai tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Dengan mengintegrasikan tembang dolanan seperti “Dhondhong Opo Salak” dalam pendidikan karakter, kita tidak hanya melestarikan budaya tradisional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang akan membentuk kepribadian anak-anak secara positif. (**)
Sumber :
-
Hartiningsih, Sutji.2015. Revitalisasi Lagu Dolanan Anak dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini. ATAVISME, Vol. 18, No. 2, Edisi Desember 2015: 247—259.
-
Maryaeni. Kajian Tembang Dolanan dan Implikasinya dalam Pendidikan Budi Pekerti Anak Bangsa pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jurnal Pendidikan dan pembelajaran, volume 16, nomor 2, oktober 2009.
-
Hariyanto, Muchlas Samani. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
-
Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: CV. Yrama Widya.
Baca Juga