Tegal  

IBI Minta Pemerintah Perjuangkan Nasib Bidan Honorer

TEGAL, smpantura – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-77 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Aula RSUI Harapan Anda, Kota Tegal, Sabtu (1/10) menjadi momentum bagi pengurus untuk memperjuangkan nasib ribuan bidan honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun.

Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI Provinsi Jawa Tengah, Sumarsih menyebut terdapat 5.617 bidan berstatus honorer yang bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah. Dari jumlah tersebut, 105 bidan berada di Kota Tegal.

Menurutnya, hampir 30 persen bidan di Jawa Tengah berstatus honorer. Oleh karenanya, PD IBI Jawa Tengah, terus berupaya untuk bisa mengentaskan para bidan tersebut.

“Dengan nuansa penuh kekeluargaan ini, saya mohon dukungan para pemangku kebijakan di Kota Tegal. Bapak Wali Kota, Ketua DPRD, Kepala Dinas Kesehatan dan juga Kepala Badan Kepegawaian, bisa membantu memperjuangkan kehidupan rekan-rekan bidan agar lebih baik lagi,” ucapnya.

Sementara, Pj Sekretaris Daerah Kota Tegal, dr Sri Primawati mengatakan, keberadaan IBI diharap mampu menghasilkan keluarga yang sehat.

Dengan segenap kecintaan kepada profesi, bidan diharapkan dapat memperkuat persatuan dan persaudaraan.

Dalam wadah organisasi, IBI menjadi organisasi yang bermartabat dan sejajar dengan organisasi lain maupun organisasi di tingkat dunia.

Sebab, bidan adalah garda terdepan dalam mewujudkan cita-cita pembangunan kualitas derajat kesehatan masyarakat.

“Beban dan tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat seutuhnya. Saya harap para bidan dapat bekerja secara profesional guna memberikan pelayanan optimal bagi ibu hamil dan anak-anak, sehingga para ibu dapat melahirkan generasi penerus yang unggul menuju Indonesia maju,” tegasnya.

dr Sri Primawati yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) memahami, bahwa perjalanan panjang profesi bidan mewujudkan generasi unggul menuju Indonesia maju adalah sebuah perjalanan dan upaya yang harus terus dilakukan secara berkesinambungan dan menu tantangan.

BACA JUGA :  340 Peserta Ikuti Kuliah Umum Pajak dan Retribusi Daerah Prodi Akuntansi Poltek Harber

“Dapat saya katakan bidan adalah ibu dari seorang ibu. Sebab, dengan pendampingan seorang bidan sejak seorang wanita mulai hamil atau berencana memiliki anak, maka wanita tersebut belajar untuk merawat dirinya dan bayi yang dikandungnya,” tambahnya.

Termasuk, sambung Prima, demikian dia akrab disapa, hingga kemudian bidan siaga memberi layanan persalinan, pelayanan nifas, layanan keluarga berencana dan gizi masyarakat.

Sementara, Ketua Pengurus Cabang (PC) IBI Kota Tegal, Taryuli mengutarakan, 105 bidan honorer di Kota Bahari bertugas selama satu hingga 14 tahun di fasilitas layanan kesehatan, baik rumah sakit hingga puskesmas.

Dirinya berharap, mereka dapat diperjuangkan dan diutamakan saat ada pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Sudah banyak mereka makan asam garam dan sudah semestinya diprioritaskan. Jika tidak, mereka harus bersaing dengan fresh graduate yang notabene masih sedikit pengalaman,” terangnya.

Ditambahkan Taryuli, pihaknya menyatakan siap untuk mengawal tujuan tersebut dan berharap peran serta dari pemerintah. Tidak hanya di Kota Tegal saja, melainkan pula perjuangan tersebut juga dilakukan bersama dengan ikatan honorer se-indonesia di tingkat Jawa Tengah dan pusat.

“Kita sudah melakukan advokasi kepada anggota dewan dalam hal ini Komisi 9 DPR RI, agar supaya aspirasi ini diperhatikan. Karena ketika pengalaman sudah banyak tetapi hanya karena sistem penerimaan yang tidak sesuai dengan kondisi, maka mereka tersingkirkan,” tutupnya. (T03-Red)

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: